Festy Mahanani Mulyaningrum
STIKES An Nur Purwodadi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU PENCEGAHAN IMS, HIV DAN AIDS WANITA PEKERJA SEKSUAL TIDAK LANGSUNG DI PUB KARAOKE DAN CAFE DI BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Festy Mahanani Mulyaningrum; Rina Puspita
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 1, No 2 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v1i2.15

Abstract

Latar Belakang – Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung yaitu wanita yang beroperasi secara terselubung sebagai penjaja seks komersial, yang biasanya bekerja pada bidang-bidang pekerjaan tertentu atau mempunyai pekerjaan utama lain dan secara tidak langsung menjajakan seks di tempat-tempat hiburan seperti pramupijat, pramuria bar / karaoke. Mereka termasuk dalam kelompok resiko tinggi dalam penyebaran kasus IMS dan HIV dan AIDS.Tujuan – Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan Perilaku Pencegahan IMS, HIV dan AIDS Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung Di Pub, Karaoke Dan Cafe Di Bandungan Kabupaten Semarang.Metode – Penelitian ini berjenis studi kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara purpose sampling. Subjek dari penelitian ini adalah Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung di Bandungan Kabupaten Semarang khususnya di pub, cafe dan Karaoke, dengan kriteria inklusi sudah pernah melayani minimal 2 (dua) orang klien di tempat hiburan malam di Bandungan Semarang. Jumlah yang diambil adalah 9 (Sembilan) subjek yang berumur 17- 25 tahun pada saat pengambilan data dari sekitar minimal 60 (enam puluh) orang Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung di beberapa lokasi penelitian.Hasil – Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar WPS Tidak Langsung mengakui bahwa mereka termasuk dalam kelompok resiko tinggi akan tetapi pengetahuan, dan praktik mereka terhadap upaya pencegahan IMS, HIV dan AIDS masih kurang.Kesimpulan – Walaupun mereka setuju dengan pemakaian kondom sebagai upaya pencegahan yang baik, akan tetapi dalam prakteknya ketika beraktivitas seksual tidak selalu kondom mereka gunakan. Posisi tawar mereka masih rendah dalam negosiasi pemakaian kondom dengan klien. Mitos-mitos seputar IMS, HIV dan AIDS pun masih dipegang. Sedangkan dukungan dari keluarga dan teman sebaya lemah dalam upaya pencegahan IMS dan HIV dan AIDS. Untuk itu perlu kerjasama lintas sektoral Dinas Kesehatan, masyarakat khususnya lembaga swadaya, dan perguruan tinggi untuk mengintervensi komunitas Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung ini sehingga kasus IMS dan HIV dan AIDS di Bandungan Kabupaten Semarang dapat ditekan. Kata Kunci    :           Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung, perilaku, Pencegahan IMS, HIV  dan AIDS
PERBEDAAN TINGKAT NYERI PADA PERSALINAN NORMAL PERVAGINAM PADA IBU YANG DILAKUKAN HYPNOBIRTHING DAN TANPA HYPNOBIRTHING DI GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL Amelia Nur Hidayanti; Festy Mahanani Mulyaningrum
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 1, No 2 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/.v1i2.11

Abstract

Latar Belakang : Hypnobirthing merupakan seni dan ketrampilan untuk meningkatkan ketenangan pikiran sehingga dapat menghadapi persalinan dengan nyaman. Ketenangan pikiran dirasakan juga oleh bayi di dalam kandungan. Hypnobirthing sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh ibu saja melainkan juga dengan pasangan. Karena proses persalinan merupakan perjalanan spiritual suami istri  dan spirit baby. Bagi istri diperlukan ketenangan dan kesabaran menjalani proses kehamilan dan persalinan. Bagi suami juga diperlukan ketenangan, kesabaran dan juga ketegaran dalam mendampingi istri sampai cukup bulan. Bila salah satu tidak tenang maka belahan jiwanya akan merasakan.Tujuan : Tujuan dari hypnobirthing sendiri menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan sakit saat bersalin.Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunakn purposive sampling dan pengambilan data menggunakan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Mann-Whitney.Hasil : Hasil penelitian dengan uji Mann-Whitney didapatkan hasil p = 0,000. Kesimpulan dari uji tersebut adalah ada perbedaan bermakna antara ibu yang menggunakan hypnobirthing pada persalinan normal pervaginam dengan ibu yang tanpa hypnobirthing pada persalinan normal pervaginam di Griya Hamil Sehat Tegal.Simpulan : Tenaga kesehatan hendaknya menerapkan hypnobirthing pada persalinan untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu. Saran untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing yang mengikutsertakan suami atau orang terdekat responden dalam penelitian, misalnya: untuk memijat atau masase serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu faktor fisiologi dan psikologi. Kata Kunci : Persalinan, persalinan pervaginam, konsep nyeri, nyeri persalinan, hypnobirthing.