G.M Lucki Junursyah
Pusat Survei Geologi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Objek Bawah Permukaan Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar di Kompleks Candi Kedaton, Muarojambi, Indonesia Bambang Sugiarto; G.M Lucki Junursyah; Indyo Pratomo
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 19 No. 4 (2018): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v19i4.428

Abstract

Ground Penetrating Radar (GPR) survey using 200 MHz frequency antenna have been conducted in July 2011 at Kedaton Temple Complex, Muarojambi, Jambi, Indonesia. The survey is aimed at providing subsurface information without digging (excavation) as in usual  conventional archaeological methods. The data were collected on six lines around the main building and a courtyard inside the boundary fence of Kedaton Temple Complex. Good quality data were obtained with signal to noise ratio greater than 110 dB. The result of the subsurface model based on the electromagnetic properties of rocks generating three layers of soil, from the youngest are Layer A with a thickness of 0.26 meters to 0.78 meters, Layer B with a thickness up to 1.51 meters, and Layer C coveringthe indication of archaeological object with a thickness of 0.35 meters up to 3.87 meters. The southern part of the main building showsa delineation and spread of thick layers of soil with a total thickness up to 4.50 meters, while the northern part of ancillary buildings shows a delineation and thin layers of soil with a total thickness only 2.60 meters. The indication of archaeological objects in the sub-surface indicated by the presence of anomalous heights which has a depth varying from 1.65 meters to 4.50 meters. This is interpreted to be a sub-surface anomaly that is likely to be archaeological objects still buried. The archaeological object may represent an ancient building in the zone of depression that accumulates due to the great floods, tidal Batanghari River, and sea level fluctuation in the past.Keywords: Archaeology, geophysics, Ground Penetrating Radar (GPR), Kedaton, Muarojambi.
Potensi Kebencanaan dan Sumberdaya Panas Bumi di Daerah Kuningan dan Sekitarnya Berdasarkan Analisis Data Geomagnet dan Peta Citra Demnas G.M Lucki Junursyah; Usna Zainun Nasrulloh Zamhar
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 23 No. 2 (2022): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v23i2.691

Abstract

Daerah Kuningan dan sekitarnya berada pada bagian zona lajur struktur Pamanukan-Cilacap yang memiliki bentang dan wisata alam indah, termasuk di dalamnya pemandian air panas Sangkanhurip. Dalam upaya pengembangan potensi alam tersebut diperlukan penyelidikan terintegrasi untuk mengetahui potensi kebencanaan dan sumberdaya yang terkandung di dalamnya, salah satunya dengan melakukan survei geofisika metode geomagnet yang dikorelasikan dengan peta citra Demnas. Hasil analisis dan penafsiran metode tersebut di daerah penyelidikan yang dialasi oleh batuan sedimen Miosen-Plistosen dan tertutupi secara tak selaras oleh batuan vulkanik Kuarter dengan ketebalan mencapai 64,81 m hingga 473,39 m, memperlihatkan hubungan struktur geologi yang berperan aktif terhadap pembentukan zona potensi tanah longsor (kemiringan terjal) dengan total luas 1.017 Ha, zona potensi gempa bumi (area batuan sedimen lunak) dengan total luas 1.878 Ha, dan zona potensi sumberdaya panas bumi (adanya struktur, gradien geothermal dan mata air panas) dengan total luas 75,5 Ha.Katakunci: Geomagnet, Kuningan, peta citra, zona potensi.