Moh Heri Hermiyanto Zajuli
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Petrofisika dan Pemodelan untuk Evaluasi Potensi Hidrokarbon Serpih Formasi Kelesa, Cekungan Sumatra Tengah Masykur Widhiyatmoko; Nurul Isnania Putri; Moh Heri Hermiyanto Zajuli; Yusuf Iskandar; Ivan Rodearna Siallaga; Iwan Sukma Gumilar; Indra Nurdiana
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 23 No. 4 (2022): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v23i4.699

Abstract

Hidrokarbon serpih merupakan sumber energi minyak dan gas bumi non-konvensional yang terperangkap dalam formasi batuan serpih kaya akan kandungan material organik, akan tetapi memiliki porositas dan permeabilitas yang sangat rendah. Penyelidikan ini memiliki tujuan untuk menjelaskan proses karakterisasi serpih Formasi Kelesa yang berpotensi sebagai pembawa hidrokarbon serpih berdasarkan perbedaan kondisi geologi, struktur, petrofisika, geokimia, dan geomekanika. Penyelidikan ini dilakukan pada Formasi Kelesa di Cekungan Sumatra Tengah, Provinsi Riau. Penyelidikan ini menggunakan data hasil analisis laboratorium geokimia, data log sumur, dan data seismik 2D. Data log sumur digunakan untuk analisis petrofisika yang menghasilkan nilai property batuan pembawa hidrokarbon serpih, yaitu kandungan serpih, TOC, dan indeks kegetasan. Data hasil analisis laboratorium geokimia digunakan untuk kalibrasi hasil analisis petrofisika. Interpretasi seismik dengan melakukan penarikan horizon Formasi Kelesa menghasilkan peta struktur kedalaman. Pemodelan statis property kandungan serpih, TOC, dan indeks kegetasan dilakukan dengan mengintegrasikan hasil interpretasi seismik dan analisis data sumur. Selain itu, analisis sejarah pengendapan atau burial history dilakukan untuk membuat pemodelan kematangan. Integrasi dari semua hasil pengolahan data menentukan daerah menarik (sweet spot) dari serpih Formasi Kelesa di daerah penyelidikan.Katakunci : Daerah menarik, Formasi Kelesa, hidrokarbon serpih, petrofisika.
Distribusi Nannofosil dan Foraminifera pada Batas Pliosen-Plistosen Formasi Batilembuti di Pulau Yamdena, Provinsi Maluku dan Relevansinya dengan Tektonik Regional Widhiyatmoko, Maskur; Vijaya Isnaniawardhani; Moh Heri Hermiyanto Zajuli
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 24 No. 1 (2023): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v24i1.737

Abstract

Analisis mikropaleontologi (foraminifera dan nannofosil) merupakan data pendukung dalam merekonstruksi stratigrafi sedimen laut. Studi ini dilakukan untuk menganalisis keragaman dan kelimpahan nannofosil serta foraminifera untuk menentukan umur dan lingkungan pengendapan, serta hubungannya dengan aktifitas tektonik. Berdasarkan kumpulan nannofosil yang terkandung pada empat sampel dari Formasi Batilembuti, batuan ini berumur NN18-NN19, atau batas Pliosen-Plistosen, yang ditandai oleh akhir kemunculan Discoaster brouweri dan awal kemunculan Gephyrocapsa caribbeanica. Berdasarkan foraminifera planktonik, batuan tersebut berumur N21-N22, yang ditentukan dari akhir kemunculan Globigerinoides trilobus fistulosus, Sphaeroidinellopsis seminulina, Globorotalia multicamerata, dan Globigerinoides obliquus extremus dan awal munculnya Globorotalia truncatulinoides. Kumpulan foraminifera bentonik mengindikasikan Formasi Batilembuti diendapkan pada lingkungan batial atas. Rekonstruksi stratigrafi menggambarkan Formasi Batilembuti ditutupi secara tidak selaras oleh batugamping Formasi Batimafudi yang terbentuk pada lingkungan lebih dangkal (sublitoral luar atau neritik luar). Hal ini relevan dengan tektonik regional collision, berlangsung sejak dua juta tahun lalu (batas Pliosen-Plistosen), yang mengakibatkan Kepulauan Tanimbar mengalami pengangkatan hingga akhirnya muncul di permukaan. Katakunci: Foraminifera, nannofosil, Pliosen, Plistosen, Yamdena.