Hasriyanty Hasriyanty
Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN KAKAO DENGAN KETEBALAN SERESAH DAN JARAK DARI HUTAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN LORE UTARA Suyadi Suyadi; Shahabuddin Shahabuddin; Hasriyanty Hasriyanty
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 2 (2021): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman semut pada ekosistem tanaman kakao dengan perlakuan saresah dan jarak dari hutan di Kecematan Lore Utara. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan menjadi salah satu acuan untuk mengetahui keragaman semut serta memanfaatkannya sebagai salah satu agens hayati. Semut pada pohon Kakao dan pada permukaan tanah dilakukan dengan pemberian umpan berupa ikan tuna dan larutan gula. Kemudian mengambil beberapa semut yang tertarik dengan umpan dengan menggunakan pinset serangga untuk selanjutnya dimasukkan kedalam botol sampel yang sebelumnya telah di isi dengan alkohol 70%. Pada penelitian ini ditemukan 10.793 individu yang terbagi ke 3 sub famili (Formicinae, Dolichoderinae, dan Ponerinae) dan 10 spesies semut (Oecophilla smaragdina, Anoplolepis gracilipes, Polyrhachis aberrans, Dolichoderus thoracicus, Odontomachus simillimus, dan Odontomachus biolleyi). Indeks keanekaragaman dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon – Wiener (H’) dan tergolong kategori sedang.
PENGARUH KEMANGI (Ocimum sancrum L.) DAN KENIKIR Cosmos caudatus Kunth.) SEBAGAI TANAMAN REPELLENT TERHADAP Spodoptera exigua Hubn. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) PADA TANAMAN BAWANG MERAH Ummi Azwarni; Hasriyanty Hasriyanty
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 6 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh tanaman kemangi (Ocimum sancrum L.) dan kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) sebagai tanaman repellent terhadap kepadatan populasi dan intensitas serangan Spodoptera exigua Hubn. serta produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga ulangan. (T0) Penanaman Bawang Merah Secara Monokultur . (T1), Tanaman Kemangi dan Kenikir ditanam Bersama dianantara Tanaman Bawang Merah , Tanaman Kemangi ditanam Bersama dianantara Tanaman Bawang Merah (T2), dan Tanaman Kenikir ditanam Bersama Tanaman Bawang Merah (T3) dengan 3 kali ulangan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi tanaman kemangi dan kenikir ditanam secara bersamaan diantara tanaman bawang merah lembah Palu (T1) dapat menekan kepadatan populasi larva Spodoptera exigua dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sedangkan pada perlakuan Tanaman Kemangi ditanam diantara Tanaman Bawang Merah Lembah Palu (T2) mampu menghasilkan kualitas produksi yang baik. Perlakuan tanaman kemangi dan kenikir sebagai tanaman repellent tidak berpengaruh nyata pada hasil produksi bawang merah lembah Palu.
EFEKTIVITAS BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHANSEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA ULAT BAWANG Spodoptera exigua Hubner(Lepidoptera: Noctuidae) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Vivi Delvia; Hasriyanty Hasriyanty; Burhanuddin Nasir
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 6 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa ekstrak tumbuhan sebagai pestisida baik pengujian tunggal dan campuran dalam mengendalikan hama ulat bawang S. exigua. Penelitian ini di laksanakan dilahan bawang merah milik petani di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dari Maret - Mei 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan yaitu kontrol (E0), ekstrak tumbuhan sidondo dosis 30 ml/L (E1), ekstrak tumbuhan sidondo + babadotan dosis 30 ml/L (E2), ekstrak tumbuhan sidondo + mengkudu dosis 30 ml/L (E3), ekstrak tumbuhan babadotan + mengkudu dosis 30 ml/L (E4). Pengambilan sampel dilakukan dengan pola diagonal yaitu dengan menetapkan 10 rumpun/petak. Pengambilan sampel dilakukan dengan interval waktu seminggu sekali sebanyak 5 kali pengamatan. Hasil penelitian menujukkan perlakuan ekstrak tumbuhan sidondo + mengkudu (E3) memperlikatkannilai terendah pada kepadatan populasi dan intensitas serangan dengan rata-rata 0,75 (ekor) dan 1,05%, dan perlakuan E1 ekstrak sidondo memperlihatkan produksi 3,25 ton/ha.
PENGARUH POPULASI KEMANGI (OCIMUM SP.) SEBAGAI SUMBER REPELLENT TERHADAP PLUTELLA XYLOSTELLA L. (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) PADA BUDIDAYA SAWI ORGANIK Chrisvina Chrisvina; Alam Anshary; Hasriyanty Hasriyanty
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 6 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the effect of the population of basil as a repellent plant on the population density of Plutella xylostella in mustard greens. The research was carried out in a coffee plantation Donggala district of Central Sulawesi province in July – September 2019. This study used a Randomized Block design (RBD) method consisting of four treatments with three replicates. The treatments given were monoculture mustard cultivation (T0), population of six basil plants with spacing 70 × 70 cm grown between mustard plants (T1), population of eight basil plants with spacing 60 × 60 cm grown between mustard plants (T2), and population of 12 basil plants with spacing 50 × 50 cm grown between mustard plants (T3). The basil plants significantly reduced the population and intensity attacks of Plutella xylostella pest on the mustard plants. The T3 treatment had the lowest Plutella xylostella counts, with only three moths discovered, whereas the largest pest populations were seen in the monocultures.