Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui Efikasi Herbisida dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sistem Tanam benih langsung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Balinggi Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian adalah lahan sawah milik petani setempat. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Maret 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Percobaan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan, Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis gulma terbanyak pada awal pertumbuhan padi di petak kontrol secara berturut-turut adalah : Eclipta alba, Fimbristylis miliacea, Leptochloa chinensis, dan Ludwigia octovalvis. Gulma yang muncul di petak kontrol umumnya memiliki jumlah daun 2-6 helai untuk jenis Eclipta alba, Fimbristylismiliacea, dan Ludwigia octovalvis, dan 3-5 untuk jenis Leptochloa chinensis. Gejala keracunan yang timbul umumnya hanya pada selang waktu pengamatan dari 3 HSA hingga 14 HSA, sedangkan pada 28 HSA persentasi gejala kerusakan umumnya sudah semakin mengecil bahkan beberapa petak perlakuan sudah hilang. Selanjutnya gejala tersebut hilang seluruhnya setelah melampaui 28 HSA. Herbisida Bispibag 2000 ml/ha umumnya efektif mengendalikan hingga 100 persen jenis gulma :Cyperus difformis, Ludwigia octovalvis, Cyperus iria, dan Eclipta alba. Sedangkan jenis gulma lainnya pengaruh herbisida sangat bervariasi tapi umumnya efektifitasnya lebih rendah.