Staphylococcus aureus sering diidentifikasi sebagai penyebab infeksi kulit, selain itu dapat menyebar ke berbagai organ yang dapat menyebabkan infeksi berat. Tanaman rosemari mengandung linool dan eugenol yang sudah teruji memiliki efek antibakteri pada berbagai bakteri termasuk Staphylococcus aureus, sehingga dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang diakibatkan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan komposisi tween 80 dan span 80 sehingga didapatkan formula emulgel yang memiliki sifat fisik dan daya antibakteri yang optimum. Evaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, dan daya hambat antibakteri yang diujikan pada 8 formula berbeda dengan perbandingan tween 80 dan span 80 yang bervariasi yaitu 5:1; 2:4; 1:5, 4:2 dan 3:3. Optimasi dilakukan dengan mengevaluasi sifat fisik dan daya hambat emulgel menggunakan aplikasi Design Expert versi 11.0 dengan metode Simplex Lattice Design. Setelah mendapatkan data pengujian, maka data dioptimasi sehingga didapatkan formula optimum. Selanjutnya data dianalisis dan diverifikasi menggunakan SPSS. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan one sample t-test yang memiliki taraf kepercayaan 95%. Dari hasil optimasi didapatkan perbandingan tween 80 dan span 80 adalah 4,967%:1,033%. Dari pengolahan data diperoleh nilai desirability yang diperoleh sebesar 0,309. Uji one sample t-test yang menunjukkan hasil signifikansi p > 0,05 artinya tidak berbeda signifikan antara nilai prediksi dan hasil verifikasi. Hasil uji antibakteri terrhadap Staphylococcus aureus menunjukkan perbedaan daya hambat sebelum dan sesudah minyak atsiri rosemari diformulasi. Minyak atsiri sebelum diformulasi memiliki daya hambat sebesar 1,85 sedangkan setelah diformulasi daya hambat berkurang menjadi 1,18 cm.