Kesehatan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia karena tanpa kesehatan yang baik, manusia sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu penyakit yang sering diobati dengan pengobatan mandiri yaitu sakit maag. Tingkat pengetahuan memiliki fungsi sebagai informasi pendukung saat melakukan swamedikasi agar pelaksanaanya tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahun terhadap kerasionalan swamedikasi penyakit maag pada masyarakat di Desa Selojari Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 389 responden yang merupakan masyarakat Desa Selojari berumur 17-60 tahun, pernah melakukan swamedikasi maag dalam 1 tahun terakhir, bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik (67,9%), cukup (30,1%), dan kurang (2,1%). Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap kerasionalan swamedikasi, data dianalisis dengan uji rank spearman. Dari hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan terhadap kerasionalan swamedikasi saling berhubungan dengan p value 0,000. Selain itu nilai signifikan menunjukkan hasil yang positif artinya bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat Desa Selojari maka kerasionalan swamedikasi juga semakin meningkat.