Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SISTEM INFORMASI PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI DAN PENGENALAN DINI BAHASA SUKU SENTANI BERBASIS KEARIFAN LOKAL Moh Irjii Matdoan; Rizkial Achmad
DINAMIS Vol 2 No 12 (2018): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beberapa penyebab Bahasa Sentani terancam punah. Salah satunya karena masyarakat suku sentani sudah tidak lagi menggunakan Bahasa Sentani. Terutama daerah kota sudah tidak lagi ditemui anak muda menggunakan Bahasa Sentani. Sebagian besar generasi muda berusia 30 tahun ke bawah sudah tidak lagi menguasai Bahasa Sentani. Masyarakat suku Sentani yang mengerti Bahasa Sentani hanya dapat ditemui di daerah perkampungan. Bahkan yang mahir menggunakan Bahasa Sentani adalah mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Sebagai orang tua juga sudah jarang berkomunikasi dengan anak-anak menggunakan Bahasa Sentani. Pengenalan Bahasa Sentani sejak dini akan membantu mempertahankan dan melestarikan Bahasa Sentani yang hampir punah. Membangun sebuah Sistem Informasi Pembelajaran Identifikasi dan Pengenalan Dini Bahasa Sentani berbasis Kearifan Lokal. Anak usia dini dapat mampu menggunakan aplikasi sistem pembelajaran bahasa suku sentani secara baik dalam kehidupan sehari-hari. (user friendly). Anak usia dini mampu menggunakan, memahami dan dapat mengucapkan bahasa suku sentani sesuai dengan dialegnya masing-masing sehingga bahasa suku sentani tetap terjaga kearifan lokalnya. Metode Analisa dan Perancangan penelitian yang digunakan adalah analisa sistem yang terdiri atas analisa sistem berjalan, sistem usulan, pencarian dengan sequential search. Kemudian perancangan penelitian yang terdiri atas pembuatan flowchart, DFD, diagram berjenjang, DFD level 0, struktur database, desain input/output. Keluaran yang diharapkan adalah dapat Mengidentifikasi 3 (tiga) dialeg Bahasa Sentani yang digunakan yaitu dialeg Bahasa Sentani Timur, dialeg Bahasa Sentani Tengah dan dialeg Bahasa Sentani Barat yang nantinya dapat mengerti, memahami serta berbicara oleh anak usia dini.
Digital-based human resources training for DPD KNPI Papua Province in the Tanah Tabi customary region Susi Marianingsih; Rizkial Achmad; Marla Sheilamita Shalin Pieter; Evanita Veronica Manullang; Rosalin Theophilia Tayane; Widodo Widodo; Mohammad Rahmat Irji Matdoan; Mursid Mursid; Yulius Palumpun
Community Empowerment Vol 8 No 7 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.9351

Abstract

The need for competent human resources in the field of digital technology in the current digital era is crucial. The Regional Board of the National Youth Committee (DPD KNPI) of Papua Province, a youth organization that plays an important role in the development of Indonesia, particularly in Papua Province, faces this challenge in the digital era. Therefore, this community service aims to provide digital training to KNPI members in the Tanah Tabi customary region, which includes Jayapura Regency, Jayapura City, Keerom Regency, and Sarmi Regency. The implementation method of this community service is divided into three stages: preparation, implementation, and evaluation. The results of this training demonstrate an improvement in the participants' abilities. Prior to the training, only 11% of the participants were proficient in using digital applications, but after the training, the number of proficient participants increased to 39%.
Pembentukan Usaha Mikro Briket Ampas Sagu Haurissa, Jusuf; Puspita, Gratia Deodata Haruina Dwi; Achmad, Rizkial; Timang, Rison Sando; Fairudin, Fairudin
UN PENMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Negeri) Vol 4 No 1 (2024): UN PENMAS Vol 4 No 1
Publisher : LPPM Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/un-penmas.v4i1.2795

Abstract

Di Indonesia, usaha briket bukanlah hal yang baru, namun di kota Jayapura, masih menjadi hal yang baru karena belum ada yang mengembangkannya sebagai sebuah usaha. Kegiatan PKM hendak menyelesaikan permasalahan yang ada pada mitra di kampung Nolokla Kota Jayapura, melalui pendekatan pemberdayaan mitra melalui usaha kecil, dalam upaya mendukung peningkatan perekonomian mitra. Permasalahan prioritas mitra meliputi ekonomi terbatas, kurangnya pengetahuan manajerial dalam pemasaran hasil produksi, kekurangan keterampilan wirausaha yang menghasilkan nilai ekonomis dan diminati pasar, kurangnya modal usaha dan peralatan yang diperlukan dalam usaha mikro, serta kurangnya motivasi, kemampuan manajerial, dan keterampilan dalam pemasaran. Mitra kampung Nolokla telah sangat baik dalam memproduksi briket ampas sagu. Pengetahuan menjadikan briket sarang lebah sebagai sebuah usaha telah dibekali kepada mitra. Tim PKM mengusulkan menjadikan usaha untuk meningkatkan perekonomian mitra, berdasarkan keterampilanmitra yang sudah bisa memproduksi briket. Mitra juga diajarkan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk menjalankan usaha, mempromosikan, dan menjual hasil produksi briket bernilai ekonomi melalui pemasaran berbasis Internet of Things (IoT). Hasil dari kegiatan PKM adalah terbentuknya usaha mikro briket dengan nama “MARTURIA NOLOKLA”, dan juga terbentuknya 3 platform pemasaran berbasis IoT, yaitu Instagram briket marturia, Facebook briket marturia, dan WhatsApp. Dengan terbentuknya usaha mikro ini, mitra dapat meningkatkan dan memberikan penghasilan tambahan kepada keluarga anggota mitra.
Recurrent Neural Network-Gated Recurrent Unit for Indonesia-Sentani Papua Machine Translation Achmad, Rizkial; Tokoro, Yokelin; Haurissa, Jusuf; Wijanarko, Andik
Journal of Information System and Informatics Vol 5 No 4 (2023): Journal of Information Systems and Informatics
Publisher : Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51519/journalisi.v5i4.597

Abstract

The Papuan Sentani language is spoken in the city of Jayapura, Papua. The law states the need to preserve regional languages. One of them is by building an Indonesian-Sentani Papua translation machine. The problem is how to build a translation machine and what model to choose in doing so. The model chosen is Recurrent Neural Network – Gated Recurrent Units (RNN-GRU) which has been widely used to build regional languages in Indonesia. The method used is an experiment starting from creating a parallel corpus, followed by corpus training using the RNN-GRU model, and the final step is conducting an evaluation using Bilingual Evaluation Understudy (BLEU) to find out the score. The parallel corpus used contains 281 sentences, each sentence has an average length of 8 words. The training time required is 3 hours without using a GPU. The result of this research was that a fairly good BLEU score was obtained, namely 35.3, which means that the RNN-GRU model and parallel corpus produced sufficient translation quality and could still be improved.
PELATIHAN DESAIN GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIGITAL BAGI TENAGA KERJA DI KOTA JAYAPURA Tayane, Rosalin Theophilia; Achmad, Rizkial; Fatmawati, Fatmawati
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 6 No 1 Januari (2025): Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jad.v6i1.1484

Abstract

Memiliki keahlian dalam bidang desain grafis pada era digital adalah bentuk kesadaran akan perkembangan sektor ekonomi yang semakin di dominan oleh industri kreatif. Berkedudukan sebagai lembaga yang dimandatkan dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas pekerja di kota jayapura, maka dinas tenaga kerja kota jayapura berupaya menciptakan program yang dapat meningkatkan kemampuan digital para pencari kerja dalam hal ini adalah mereka yang berpendidikan terakhir sekolah menengah atas, belum bekerja dan orang asli papua (OAP). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan berfokus pada pelatihan desain konten gambar, editing video, dan jaringan komputer dasar. Untuk metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan, kedua pelaksanaan dan ketiga evaluasi. Dalam kegiatan ini peserta dilengkapi dengan modul pembelajaran, perangkat komputer, aplikasi untuk kegiatan praktis dan jaringan internet. Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan kemampuan peserta pelatihan dalam penggunaan aplikasi desain grafis, dimana survei yang dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan adalah sebanyak 42% peserta mahir menggunakan aplikasi canva, 0% menggunakan aplikasi wondershare filmora, dan 0% menggunakan cisco packet tracer. Setelah pelaksanaan pelatihan diperoleh persentase sebanyak 82% peserta mahir menggunakan canva, 67% mahir menggunakan wondershare filmora dan 13% mahir menggunakan cisco packet tracer. Kata Kunci : Teknologi Digital, Desain Grafis, Canva, Wondershare Filmora, Cisco Packet Tracer