Muharam Priatna
STIKes Bakti Tunas Husada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA DARI REBUSAN DAUN MURBEI (Morus alba L) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Muharam Priatna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v9i1.93

Abstract

Telah dilakukan penelitian  aktivitas antihiperurisemia pada rebusan daun murbei (Morus alba L) terhadap mencit jantan galur swiss webster (dosis 1,15 g/ Kg BB, 2,3 g/Kg BB hewan uji) dengan metode kolorimetri dengan pereaksi enzimatik (metode urikase-PAP). Rebusan daun murbei diberikan secara oral dengan dosis 1,15 g/Kg BB dan 2,3 g/Kg BB hewan uji dan pemberian alopurinol sebagai obat pembanding dengan dosis 13 mg/Kg BB hewan uji serta diinduksi oleh potasium oxonat. Pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan menggunakan photometric Biolyzer 104 pada panjang gelombang 546 nm. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis 1,15 g/Kg BB hewan uji mempunyai aktivitas antihiperurisemia, tetapi efeknya tidak sebaik alopurinol dengan dosis 13 mg/Kg BB hewan uji (43,61%).  Kata kunci : Hiperurisemia, Murbei, Daun
UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BAYAM (Amaranthus cruentus L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER Muharam Priatna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v9i1.94

Abstract

Latar Belakang : Bayam (Amaranthus cruentus L.) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai antidiabetik. Penggunaan bayam sebagai obat tradisional perlu di dukung oleh informasi ilmiah mengenai khasiat dan efek samping yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiabetik ekstrak etanol bayam pada mencit putih jantan galur Swiss-Webster.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pretest and post test with control group design. Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberi PGA 2%, kelompok kontrol positif diberi glibenklamid 0,65 g/Kg BB mencit, kelompok dosis uji 0,082 g/Kg BB mencit, kelompok dosis uji 0,164 g/Kg BB mencit dan kelompok dosis uji 0,328 g/Kg BB mencit yang disuspensikan dalam PGA 2%, kemudian diberi glukosa dengan dosis 2 g/Kg BB mencit secara oral. Kadar glukosa darah ditentukan  pada menit ke 30, 60, 90 dan 120. Kemudian dilakukan analisis data menggunakan post hoc LSD.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bayam yang diberikan secara peroral pada mencit putih jantan galur Swiss-Webster hiperglikemi dengan dosis 0,164 g/Kg BB mencit dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 28,49% sedangkan dosis  0,328 g/Kg BB mencit memberikan penurunan kadar glukosa darah tertinggi yaitu 39,09% pada taraf  nyata 0,05, tetapi efeknya masih dibawah kontrol positif (glibenklamid) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 43,76%. Kata kunci : antidiabetika, bayam, toleransi glukosa.
UJI AKTIVITAS ANALGETIK DAUN MURBEI (Morus alba L) PADA MENCIT JANTAN GALUR WEBSTER Muharam Priatna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.109

Abstract

Telah dilakukan penelitian efek analgetik daun murbei (Morus alba L) pada mencit jantan putih galur webstar. Metode yang dilakukan adalah metode induksi panas dengan menggunakan pelat panas. Sebagai control positif digunakan tablet parasetamol. Hasil menunjukan bahwa daun murbei dosis 0,104 mg/20 g mencit memberikan efek yang lebih baik, disusul oleh dosis 0,052 mg/20 g menci , dan dosis 0,026 mg/20 g mencit. Efek ke tiga dosis daun murbei tersebut lebih kecil dibandingkan dengan parasetamol sebagai kontrol positif yang berbeda secara signifikan.Proteksi dari ketiga kelompok uji I, uji II, dan Uji III berturut-turut 37,30 %, 58,94 %, dan 79,37 %. Sementara efektivitas analgetiknya berturut-turut 44,34 %, 68,87 %, dan 94,34 %.