Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor Determinan Keluhan Work-Related Musculoskeletal Disorder pada Karyawan Bagian Teknisi dan Operator di Perusahaan Gas Negara Solution Area Lampung Reandy Ilham Andriyono; Fitria Saftarina; Minerva Nadia Putri; Dewi Nur Fiana
MAJORITY Vol 10 No 1 (2021): MAJORITY
Publisher : Majority

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) are biggest complaints felt by employees and have several risk factors are biomechanical factors, individual factors, and psychosocial factors. MSDs can affect the performance of an employee. Determine the determinant factors of the Work-Related Musculoskeletal Disorder (WMSDs) complaints on technician and operator employees at Perusahaan Gas Negara Solution Area Lampung. The research method used a cross sectional with total sampling technique that included inclusion criteria. Respondents were analyzed using Rapid Entering Body Assessment (REBA) scoring and measured their height and weight, and filled questionnaires are Self Biodata, Copenhagen Psychosocial Questionnaire II (CopSoq II), and Nordic Body Map (NBM). The results of univariate analysis on various factors were obtained namely age (100% of adult category employees), length of work (56% of employees working category> 8 hours), length of service (66% of employees entered the category> 3 years and 40% entered the category ≤3 years ), smoking habits (74% of employees have smoking habits), body mass index (62% of employees including fat category), work posture (100% of employees in the low category), psychosocial (52% of employees including good category and 48% bad, WMSDs (70% of employees have complaints and 30% of employees have no complaints). Based on bivariate analysis with Chi square test (p
Penatalaksanaan dan Pencegahan Tinea Korporis pada Pasien Wanita dan Anggota Keluarga Minerva Nadia Putri; Fitrianisa Burmana; Azelia Nusadewiarti
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tinea korporis adalah infeksi dermatofita superfisial yang ditandai lesi inflamasi maupun non inflamasi pada kulit yang tidak berambut (glabrous skin) yaitu seperti pada bagian muka, leher, badan, lengan, tungkai dan gluteal. Penegakan diagnosis tinea korporis berdasarkan dari gambaran klinis,  status lokalis dan pemeriksaan penunjang. Kasus ini akan membahas identifikasi faktor risiko dan klinis serta penatalaksanaan dan pencegahan tinea korporis pada wanita usia 42 tahun berdasarkan patient-centered dan family approach. Studi ini merupakan laporan kasus dengan data didapatkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah dan rekam medis pasien. Kasus, wanita usia 42 tahun bekerja sebagai wiraswasta, hidup dalam keluarga inti, aktifitas harian ringan, kebersihan diri dan lingkungan baik, dan hubungan antar anggota keluarga baik. Keluhan gatal dan kemerahan di sekitar lipatan ketiak, lipatan payudara dan di sekitar perut sejak kurang lebih 2 minggu. Setelah dilakukan intervensi secara holistik dengan metode edukasi didapatkan penurunan gejala klinis dan perubahan perilaku dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Simpulan, pelayanan kedokteran keluarga efektif dalam penatalaksanaan tinea korporis. Provider tidak hanya menyelesaikan masalah klinis tetapi juga menanggulangi risiko internal, eksternal, psikososial, dan lingkungan. Kata kunci : pelayanan dokter keluarga, perubahan perilaku, tinea korporis
Faktor Risiko Sick Building Syndrome Haula Rizqiyah; Minerva Nadia Putri
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 02 (2018): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di negara maju, orang menghabiskan waktu 90% di dalam bangunan, sehingga bangunan yang sehat dan nyaman merupakan hal yang paling utama. Saat ini, banyaknya pembangunan konstruksi bangunan hemat energi dapat menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan jumlah oksigen yang masuk, serta ditambah dengan sistem ventilasi yang buruk yang dapat menyebabkan kondisi lingkungan dalam ruangan yang tidak sehat dan nyaman, seperti Sick Building Syndrome (SBS). Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko penyebab SBS. Tinjauan dilakukan pada bulan Desember 2017-Juni 2018 berupa studi literatur komprehensif terkait faktor risiko penyebab SBS. Hasil yang didapatkan yaitu faktor risiko penyebab SBS dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok yaitu fisika, kimia, biologi, psikososial, personal, dan lain-lain seperti lokasi tempat tinggal di jalan raya, penggunaan bahan kimia anti serangga, serta hubungan kepemilikan dan umur bangunan.Kata Kunci: faktor risiko, identifikasi, sick building syndrome