Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Chatbot Development for an Interactive Academic Information Services using the Rasa Open Source Framework Dirko G. S. Ruindungan; Agustinus Jacobus
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 10 No. 1 (2021): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v10i1.31150

Abstract

Abstract — Academic administration information services that are spread through various online media are often not missed by students. Students prefer to ask directly to the manager of the study program using a chat application. However, the lack of human resources on the information provider side means that information services through chat applications cannot be provided optimally. In this study, a chatbot was developed to autonomously serve requests for information from users. The chatbot is developed using the Rasa Open Source framework. This study uses student's Frequently Asked Questions data to the study program as initial training data for chatbots. The data was developed into Natural Language Understanding (NLU) training data and dialogue training data. The number of sentence samples for NLU training was 188 sample sentences and for dialogue training was 31 dialogue samples. The results of the NLU evaluation show that chatbots can understand well the meaning of text messages from users, indicated by the weighted average value for precision 0.995, recall 0.995 and F1-Score 0.995. Meanwhile, the dialogue model evaluation gets an accuracy level of 0.70, a precision value of 0.72 and an F1-score of 0.70 which represent the results of the evaluation of the performance level of the chatbot in predicting the right response for the user. Keywords — Academic Information Service; Chatbot; Framework; NLU; Rasa Open Source.Layanan informasi administrasi akademik yang tersebar melalui berbagai macam media online seringkali tidak dilewati oleh mahasiswa. Seringkali mahasiswa lebih memilih bertanya langsung ke pengelola program studi menggunakan aplikasi chat. Namun kurangnya sumber daya manusia di sisi penyedia informasi membuat pelayanan informasi melalui aplikasi chat tidak dapat diberikan dengan maksimal. Pada penelitian ini, dikembangkan sebuah chatbot untuk melayani permintaan informasi dari pengguna secara otonom. Chatbot dikembangkan menggunakan framework Rasa Open Source. Penelitian ini menggunakan data Frequently Asked Questions mahasiswa ke pengelola program studi sebagai data pelatihan awal untuk chatbot. Data tersebut dikembangkan menjadi data pelatihan Natural Language Understanding (NLU) dan data pelatihan dialog. Jumlah sampel kalimat untuk pelatihan NLU sebanyak 188 sampel kalimat dan untuk pelatihan dialog adalah 31 dialog. Hasil evaluasi NLU memperlihatkan chatbot dapat memahami dengan baik maksud pesan teks pengguna, ditunjukkan dengan nilai rata-rata tertimbang untuk precision 0,995, recall 0,995 dan F1-Score 0,995. Sementara untuk evaluasi model dialog mendapatkan tingkat akurasi 0.70, nilai presisi 0,72 dan F1-Score 0,70 yang merepresentasikan hasil evaluasi performansi chatbot dalam memprediksi respon yang tepat untuk pengguna.
Pengolahan Citra Untuk Pengklasifikasian Biji Pala Brando Margendy Bogar; Arie S. M. Lumenta; Agustinus Jacobus
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v10i3.35931

Abstract

Pala merupakan tanaman rempah yang di perdagangkan dan di budidayakan secara turun temurun. Pala indonesia memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia dan multi guna karena setiap bagian tanaman dapat di manfaatkan di berbagai jenis industri. Dalam perdagangan biji pala kering, kualitas biji pala di kategorikan menjadi 3 kelas yaitu pala A, pala B, Pala C. Perbedaan dari ketiga kategori biji pala bisa di lihat dari warna cangkang biji pala. Convolution Neural Network adalah jaringan saraf tiruan yang meniru pengenalan citra pada visual cortex manusia sehingga memiliki kemampuan mengololah informasi citra. Tahap pertama mengambil citra masukan yang terlabel sebagai data ­training yang telah di lakukan proses deteksi objek untuk membuat model sebagai acuan pada proses klasifikasi. Pada proses pengujian menggunakan 90 data baru menghasilkan nilai ­accuracy ­sebesar 80%, nilai precision sebesar 78.6%, dan nilai recall sebesar 79.3%.