Joko Tri Wahyudi
IKesT Muhammadiyah Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIFITAS PULSED LIP BREATHING (PLB) TERHADAP PENURUNAN DYSPNEA PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK): LITERATURE REVIEW suratun; Dwi Haryanti; Joko Tri Wahyudi
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Inspirasi Kesehatan (JIKA)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i1.11

Abstract

Abstrak Latar belakang: Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit kronik yang ditandai dengan terbatasnya aliran udara yang terdapat di dalam saluran pernapasan. Dyspnea menjadi keluhan utama yang dirasakan oleh pasien PPOK. Teknik pernapasan Pursed Lips Breathing (PLB) merupakan teknik pernapasan yang membantu meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan berguna untuk meningkatkan ventilasi fungsi paru dan memperbaiki oksigenisasi. Tujuan: Tujuan dari Literature ini untuk menjelaskan pengaruh intervensi keperawatan terapi Pursed Lip Breathing (PLB) terhadap penurunan dyspnea pada pasien PPOK. Metode: Penelusuran artikel literature rievew yang dilakukan menggunakan 3 database elektronik, yaitu Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar, yang telah dipublikasi dari tahun 2015-2020. Study design yang dipilih adalah experimental yang dapat menunjukkan pengaruh dari intervensi keperawatan. Hasil: Ditemukan sebanyak 9 artikel penelitian yang membahas intervensi keperawatan terhadap Dyspnea pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) disimpulkan bahwa Pursed Lip Breathing (PLB) efektif menurunkan dyspnea dengan pemberian selama 4 minggu dilakukan 3 kali sehari durasi 10-30 menit secara berturut-turut. Kesimpulan: Teknik Pursed Lip Breathing (PLB) dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien PPOK untuk mengurangi keluhan sesak nafas, selain itu dapat dijadikan sebagai pelengkap dari terapi farmakologi.