Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH AIRTANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD PADA PT. BHARINTO EKATAMA, KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR Prety Permatasari Hutahayan; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i2.1752

Abstract

PT. Bharinto Ekatama merupakan perusahaan pertambangan di Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan pada Pit A yang berada pada blok. Kestabilan lereng merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi aktivitas penambangan. Kestabilan suatu lereng dipengaruhi oleh beberapa parameter yang salah satu faktornya adalah airtanah. Keberadaan airtanah tersebut mempengaruhi nilai kekuatan geser pada material yang menyebabkan menurunnya nilai kestabilan lereng. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh airtanah terhadap kestabilan lereng lowwall dan highwall Pit A. Ketinggian muka airtanah serta arah aliran airtanah diperoleh melalui pemodelan airtanah menggunakan aplikasi Visual Modflow v3.1. Hasil pemodelan airtanah tersebut digunakan sebagai ketinggian muka airtanah pada lereng Pit A, kemudian diolah menggunakan aplikasi Phase 2 v8.0 untuk mendapatkan nilai kestabilan lereng. Analisis kestabilan lereng pada penelitian ini menggunakan Finite Element Method dengan keluaran berupa zonasi tegangan, deformasi, dan perpindahan. Karena itu, digunakan pendekatan Strength Reduction Factor yaitu pengurangan kekuatan geser secara bertahap sampai kohesi dan sudut geser dalam mencapai nilai minimum dan lereng kritis. Hasil pemodelan terhadap airtanah menunjukkan bahwa, aliran airtanah mengalir menuju sungai Biangan dengan nilai hydraulic head yang bervariasi antara +76 hingga +108 mdpl. Berdasarkan analisis menggunakan Finite Element Method, nilai kestabilan lereng pada Pit A yang dipengaruhi oleh airtanah adalah sebesar 0,65 pada lereng lowwall dan 1,40  pada lereng highwall. Total displacement yang terjadi 0,019 meter pada lereng lowwall dan 0,002 pada lereng highwall. Pengaruh airtanah terhadap lereng tersebut ialah airtanah menambah beban lereng sehingga meningkatkan gaya dorong material dan menimbulkan berkurangnya kekuatan geser material yang mengakibatkan berkurangnya massa batuan dan berfungsi sebagai jalur rembesan air. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi untuk konstruksi pada lowwall Pit A sehingga diperoleh nilai Faktor Keamanan sebesar 7,79 dengan total displacement 0,020 meter.