This Author published in this journals
All Journal JURNAL HUTAN TROPIS
Suyanto Suyanto
Fakultas Kehutanan ULM, Jl. A Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DATA SPASIAL DEKOMPOSISI GAMBUT DAN PENYEBARANNYA DI HUTAN LINDUNG KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Suyanto Suyanto; Yusanto Nugroho; Singgih Susilo
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 1 Edisi Maret 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i1.19028

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Kota Banjarbaru seluas 960 ha. Fungsi hutan lindung adalah sebagai penyerap karbon, konservasi air, jasa lingkungan dan menambah estetika, tetapi sekarang kondisi penutupan lahannya sering mengalami kebakaran dan konversi hutan menjadi lahan pertanian. Kondisi seperti ini diduga dapat mepercepat proses dekomposisi gambutnya. Sejauh pengetahuan penulis belum ada penelitian dekomposisi gambut dalam bentuk data spasial yang sangat penting untuk menyusun rencana pengelolaan kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun informasi dekomposisi gambut dan penyebarannya dalam bentuk data spasial.  Metode yang digunakan adalah pengamatan menggunakan bor tanah gambut sebanyak 39 titik, yang tersebar secara sistematik berjarak 500m x 500m. Data spasial dekomposisi gambut dianalisis menggunakan ArcGIS software, dimulai dengan plotting posisi, dilanjutkan membangun data atributnya. Batas tingkat dekomposisi tidak berubah secara tiba – tiba melainkan berubah secara gradual. Untuk mengkuantitatifkan data kualitatif, maka dekomposisi gambut fibrik, hemik dan saprik diberi angka ID berturut – turut 1, 2 dan 3, sehingga cocok interpolasinya menggunakan tools: Inverse Distance Weighted dengan interval 1cm, yaitu klas <1,5, 1,5 - 2,5 dan >2,5cm. Terakhir menghitung luasnya menggunakan tool geometry calculate. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 837,9 ha (85,9%) merupakan gambut saprik.