Pengembangan kurikulum harus segera dilakukan, selain merespons perubahan paradigmatik pendidikan, juga mengantisipasi terjadinya perubahan strategis bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), secara konseptual mempunyai semangat global, nasional dan lokal sekaligus. Bahkan, KTSP menjadi petanda bagi revitalisasi sekolah/madrasah dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dengan perubahan sosial. Jika setiap madrasah/sekolah mampu mendisain sebuah KTSP, maka akan didapati variasi KTSP sejumlah madrasah/sekolah tersebut. Penelitian yang dilakukan di MT s Darul Muttaqin menunjukkan adanya ekuivalensi antara ” kurikulum yang asli” dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sedang dirumuskannya. Dalam konsepsi kurikulum Tarbiyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al Islamiyyah (TMI), madrasah ini mempunyai identitas lokalnya, karakter internalnya dan cita-cita khususnya. Perilaku KBM di madrasah ini, hingga saat ini masih mengimplementasikan kurikulum TMI yang dirumuskannya sendiri. Namun demikian, relasi MTs Darul Muttaqin dengan madrasah lain, dengan birokrasi pendidikan, dan dengan stakeholders memberikan perspektif baru tentang perlunya KTSP. Kepala MTs Darul Muttaqin menganggap adopsi dokumen KTSP perlu dilakukan agar perilaku mengajar berubah seiring dengan perubahan dokumen kurikulum, sehingga mutu madrasah meningkat seirama dengan dinamika pendidikan pada umumnya.