Tarsono Dwi Susanto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Desain Kritis Pipa Katalis Berbahan Copper Dan Aluminium Pada Hydrocarbon Crack System (HCS) Untuk Optimasi Pembakaran Motor Bensin dan Penurun Emisi Gas Buang - Mastur; Khanif Setiawan; Tarsono Dwi Susanto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi penghemat bahan bakar telah diteliti dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya metode penambahan booster, magnetik, elektrolisis, dan hidrocarbon crack. Metode yang dikembangkan bertujuanuntuk meningkatkan performasi mesin, menyempurnakan proses pembakaran, penghematan bahan bakar, dan menghasilkan emisi gas buang yang sesuai dengan standar industri otomotif. Metode pemanfaatan hidrokarbon  bahan bakar menggunakan pipa katalis Hydrocarbon crack System (HSC) yang dipanaskan dengan memanfaatkan panas dan teklanan gas buang (knalpot) merupakan metode yang perlu dioptimalkan teruatama adalah penentuan diameter kritis (dimensi) yang mampu menghasilkan pembakaran yang sempurna yangberefek pada penghematan bahan bakar dan penurunan emisi terutama CO dan HC. Penelitian yang sudah dilakukan dengan metode ini telah diketahui dimensi diamater yang efektif menghemat bahan bakar tetapiperforma mesin rendah, sehingga penelitian untuk  mengembangkan pipa katalis HCS dengan dimensi yang mampu menghemat bahan bakar,  mereduksi emisi, dan  peningkatan performasi. Berdasarkan hasil pengujian penggunaan pipa HCS pada mobil dengan variasi diameter, diketahui bahwa konsumsi bahan bakar dari tanpa menggunakan HCS konsumsinya lebih boros di bandingkan dengan menggunakan HCS. Sesudah mengunakan HCS konsumsi terbaik terdapat pada HCS dengan diameter 19 mm pada putaran 1000  rpm konsumsi bahanbakarnya lebih irit di bandingkan dengan tanpa menggunakan HCS sekitar 20,97%, sedangkan pada putaran 2250 konsumsinya mencapai 50,62 % dan pada putaran 3500 konsumsinya mencapai 23,91 %. Bertambahnyadiameter serta volume pada ruang pipa katalis menjadikan konsumsi bahan bakar semakin irit Hasil emisi terbaik kandungan unsur hidrokarbon pada pipa katalis dengan diameter 19 mm pada putaran 1000 rpm dengan rata rata kandungan unsur HC sebesar 165 ppm, sedangkan pada putaran 2250 rpm rata rata kandungan unsur HC sebesar 162,6 ppm dan pada putaran 3500 rpm rata rata kandungan unsur HC sebesar 157 ppm. Kandungan CO sebelum menggunakan HCS sebesar 7,12% pada putaran 1000 rpm, 7,15% pada putaran 2250 rpm dan 7,14% pada putaran 3500 rpm. Nilai tersebut masih diatas ambang batas yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan setelah dipasang pipa katalis HCS kandungan emisi COnya turun. Penurunan terbaik emisi CO pada pipa katalis dengan diameter 19 mm. 0,406% pada putaran 1000 rpm, 0,401% pada putaran 2250 rpm dan 0,399% pada putaran 3500 rpm.Kata kunci: Hidrokarbon, Konsumsi bahan bakar, Emisi Gas Buang.