Natya Erlita Sari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara Natya Erlita Sari; - Chanif
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore merupakan nyeri daerah panggul bagian bawah sampai ke punggung pada saat menstruasi dandisebabkan produksi zat kimia yang bernama prostalgladin yang meningkat atau kram perut bawah disertai dengannyeri dan ketidakseimbangan hormon progesterone dalam darah. Kompres hangat merupakan pengompresan yangdilakukan dengan mempergunakan buli – buli panas yang dibungkus kain dengan cara konduksi dimana terjadipemindahan panas dari buli – buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah danakan terjadi penurunan kejang otot. Studi ini untuk mengaplikasikan terapi kompres hangat terhadap penurunannyeri dismenore pada remaja di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara. Desain descriptive study, denganmenggunakan proses keperawatan. Sampel studi kasus ini adalah penurunan nyeri dismenore pada remaja di DesaJambu Timur Mlonggo Jepara. Sampel studi kasus ini terdiri dari 3 responden berjenis kelamin perempuan,dengan usia 13-15 tahun, Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja dilakukanselama 3 hari dengan waktu kurang lebih 10 menit. Terjadi penurunan nyeri dismenore pada remaja setelahdilakukan terapi Kompres Hangat dengan penurunan pengkajian intensitas nyeri adalah skala 2. Hasil tersebutmenunjukan bahwa pemberian terapi kompres hangat efektif menurunkkan nyeri dismenore pada remaja. Terapikompres hangat dapat dijadikan salah satu intervensi asuhan keperawatan pada klien dismenore.Kata kunci: Dismenore, Nyeri, Terapi Kompres Hangat.