Diandra Maharani
Universitas Wijaya Putra

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Regulasi Emosi pada Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Aironi Zuroida; Starry Kireida Kusnadi; Diandra Maharani; Dimas Hasan Teguh Pambudi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 6 (2023): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i6.5581

Abstract

Tindak kekerasan pada anak terus terjadi peningkatan di tiap tahunnya, Merujuk data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terdapat 1.960 aduan terkait lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Sebanyak 65,2 persen aduan berasal dari 10 provinsi di indonesia salah satunya yakni Jawa Timur yang berjumlah 345 kasus. Pada dasarnya anak yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang seringkali mengalami goresan luka batin dalam diri mereka karena pengalaman-pengalaman tersakiti. Hal ini menimbulkan berbagai emosi negatif yang tidak menyenangkan dalam dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meliha efektifitas Terapi Forgiveness dalam upaya meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada anak korban KDRT. Metode penelitian menggunakan eksperimen one group pretest-posttest design dan pemilihan sampel penelitian dengan teknik purposive sampling dengan kriteria; Merupakan anak korban kekerasan dalam rumah tangga, berusia 14-17 tahun, berdomisili di kota Surabaya dan bersedia mengikuti proses pemberian Forgiveness Therapy. Hasil penelitian menunjukkan angka signifikansi sebesa 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa forgiveness Therapy dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada anak korban kekerasan dalam rumah tangga. Setelah mendapatkan pelatihan Forgivness Therapy, diketahui bahwa sebagian besar anak korban KDRT telah mengelola reaksi emosi dan lebih tenang dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi, hal ini membuktikan bahwa subjek penelitian mampu mengatur emosinya dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.