Ichsan Trisutrisno
STIKes Sumber Waras

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA MENJADI OLAHAN PANGAN STIK KULIT BUAH NAGA Asyah Rusdin; Ichsan Trisutrisno; Asrul; Nur Awaliah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.23830

Abstract

The education level of Gona Village residents is still relatively low, with most of them only having education up to Junior High School (SMP) and Senior High School (SMA). The level of education for SMP and SMA Gona Village is 830 people. However, there are only 25 people who continue to the tertiary level, so the available employment opportunities in Gona Village are currently lacking due to the lack of scientific insights obtained so there are many unemployed. This service aims to provide knowledge and skills to the target audience in making dragon fruit peel sticks from dragon fruit peel waste. The methods used in this service include counseling and training on the use of dragon fruit skin as a natural dye, training activities by making food products in the form of dragon fruit peel stick crackers, organoleptic testing of products, as well as discussions or questions and answers. The results of the service activities show that from counseling and training the knowledge and skills of the Gona village community increased by 70% in making dragon fruit skin sticks from dragon fruit skin waste and the results of organoleptic tests on products produced by the community showed that the dragon fruit skin stick products produced generally liked and considered good in terms of aroma 40%, color 75%, and texture 65% by 20 target audience members.  ---  Tingkat pendidikan warga Desa Gona masih tergolong rendah yaitu sebagian besar hanya berpendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tingkat pendidikan SMP dan SMA Desa Gona sebanyak 830 orang. Namun, yang melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi hanya 25 orang, sehingga lapangan kerja yang tersedia di Desa Gona saat ini sangat kurang karena kurangnya wawasan ilmu pengetahuan yang didapatkan sehingga banyaknya pengangguran.  Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran membuat stik kulit buah naga dari limbah kulit buah naga. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini meliputi kegiatan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan kulit buah naga sebagai pewarna alami, kegiatan pelatihan dengan pembuatan produk makanan berupa krupuk stik kulit buah naga, pengujian organoleptik terhadap produk, serta diskusi ataupun tanya jawab. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa dari penyuluhan dan pelatihan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa Gona sebesar 70% dalam membuat Stik kulit buah naga dari limbah kulit buah naga dan hasil uji organoleptik terhadap produk yang dihasilkan oleh masyarakat menunjukkan bahwa produk stik kulit buah naga yang dihasilkan secara umum disukai dan dianggap baik dalam hal aroma 40%, warna 75%, serta tekstur  65% oleh 20 warga khalayak sasaran.