Adanya ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan penetraisirnya (antioksidan) dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif. Stres oksidatif menjadi faktor pemicu terjadinya penyakit kronis, penyakit inflamasi, serta berkontribusi dalam berbagai pathogenesis penyakit. Malondialdehyde (MDA) dapat dijadikan sebagai biomarker peningkatan stress oksidatif. Semakin tinggi kadar MDA serum di dalam tubuh maka peningkatan stres oksidatif juga semakin tinggi. Minyak zaitun merupakan salah satu minyak nabati yang cukup sering ditemui dalam aktivitas sehari-hari serta menjadi komponen utama dalam diet/pola makan Mediteranian. Kandungan minyak zaitun yang kaya akan komponen antioksidan (enzimatik dan non-enzimatik) seperti tocopherol, polyphenfol, catalase, superoxide dismutase, reduced glutathione, dan ascorbic acid menjadi salah satu alasan sehingga minyak zaitun bisa dipakai dalam mengurangi kerusakan yang ditimbulkan dari stress oksidatif. Pengkajian artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap Malondialdehyde (MDA) sebagai biomarker stress oksidatif. Jenis penelitian ini menggunakan metode literatur Review desain Narrative Review dengan 20 artikel jurnal, memiliki kriteria inklusi : artikel penelitian dengan tahun publikasi 2019 hingga 2024, artikel merupakan experimental-based, serta artikel dapat diakses penuh. Temuan dari tinjauan literature pada penelitian ini mendukung bahwa penggunaan minyak zaitun khususnya extra virgin olive oil yang memiliki kandungan monounsaturated fatty acid/MUFA serta antioksidan kuat terbukti dapat mengurangi kerusakan jaringan yang ditimbulkan dari stresss oksidatif terbukti dari adanya penurunan biomarker stress oksidatiif yaitu Malondialdehyde (MDA).