Lilin aromaterapi merupakan alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan), dan merupakan terapi yang di hasilkan oleh uap dari minyak atsiri yang di kemas menjadi produk lilin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui formulasi terbaik lilin aroma terapi berdasarkan penerimaan panelis dan mengetahui pengaruh perbedaan persentase minyak sereh wangi terhadap sifat fisik terhadap lilin aromaterapi yang di. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan penambahan konsentrasi minyak atsiri serai wangi pada lilin aroma terapi dengan formulasi 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%. Pengamatan dari masing-masing perlakuan dianalisis dengan ANOVA dan menggunakan uji lanjut DNMRT pada taraf 5%. Lilin aromaterapi yang memiliki waktu leleh terlama adalah pada lilin aroma terapi dengan formulasi A yaitu penambahan minyak sereh wangi sebanyak 7% dan titik leleh lilin aroma terapi seluruh perlakuan sudah sesuai dengan standar SNI 0386 –1989 – A / SII 0348 – 1980. Lilin aroma terapi yang paling jernih adalah lilin aroma terapi pada dengan penambahan minyak sereh wangi 6 %. Berdasarkan penerimaan panelis terhadap lilin aromaterapi minyak serai wangi yang paling disukai adalah lilin aroma terapi dengan pada formulasi A dengan penambahan minyak sereh wangi sebanyak 6%.