Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HIGHER MATERNAL EDUCATION AND NON-WORKING MOTHER AS A STRONG DETERMINANT OF HIGHER MATERNAL LEVEL OF KNOWLEDGE ON IRON SUPPLEMENTATION IN BANTUL DISTRICT, YOGYAKARTA, INDONESIA Hastrin Hositanisita; Farah Annisa Mardhiyah; Sintha Dewi Purnamasari; Yulinda Kurniasari
Journal of Global Nutrition Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v3i2.69

Abstract

In Indonesia, maternal anemia, which affects nearly half of pregnant women, is still a growing nutritional issue. Several negative impacts of maternal anemia have been validated, including its effect on their offspring such as low birthweight and risk of being stunting. Maternal knowledge affects maternal compliance on iron supplementation consumption which significantly correlated with maternal anaemia status. This study aimed to investigate determinants of maternal knowledge on iron supplementation. A total of 121 pregnant women from Pajangan Sub-District in Bantul participated in this cross-sectional study. A bivariate and multivariate analysis conducted to investigate the correlations of each independent variable to the outcome. The crude and adjusted OR showed that higher mothers’ education level (AOR=3.77, CI=1.184 – 11.98), unemployeed mothers (AOR =2.99, CI = 1.02 – 8.77) and non-anaemic mothers (AOR=5.14, CI=1.51 – 17.45) associated significantly with higher iron supplementation knowledge. Maternal pregnancy status (gravidity and age of pregancy) as well as family income were not associated with maternal knowledge. Information regarding iron supplementation enhancer, inhibition and side effects should be promoted more among mothers. Health practitionaires should also provide health promotion at the workspace to reach employeed mothers in improving healthy pregnancy literacy.
Edukasi Kesehatan Reproduksi Masa Pra-konsepsi sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Kader Posyandu Remaja di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta Sintha Dewi Purnamasari; Arantika Meidya Pratiwi; Hastrin Hositanisita
Bangun Desa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jbd.2023.2(2).47-53

Abstract

Stunting pada anak masih menjadi masalah diseluruh dunia. Pada tahun 2016, didapatkan 22,9% atau 15,8 juta anak balita menderita stunting. Hasil RISKESDAS 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia 30,8%. Artinya tiga dari sepuluh anak di bawah usia lima tahun mengalami gangguan pertumbuhan yang akan mengakibatkan gangguan berpikir dan berkurangnya kecerdasan. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, salah satunya karena kurangnya pengetahuan. Kegiatan pengabdian ini berupa pemberian edukasi kesehatan terkait kesehatan reproduksi masa prakonsepsi kepada 30 kader posyandu remaja di Desa Tegalrejo. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui ceramah, tanya jawab, pemberian modul, dan pemberian soal pretest dan post test untuk mengukur perubahan pengetahuan kader posyandu remaja. Hasil kegiatan ini, terjadi peningkatan pengetahuan kader yang diketahui dari peningkatan skor rerata pengetahuan peserta dari rerata nilai 64,48 pada saat sebelum edukasi, menjadi 84,83 setelah edukasi diberikan. Hasil analisis statsitik menggunakan paired t-test didapatkan nilai p-value 0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kader sebelum edukasi dengan setelah edukasi