p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TAMPIASIH
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN MIE KERING DARI TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta crantz) MODIFIED CASSAVA FLOUR MOCAF Lalu Amrullah; Marsahip
JURNAL TAMPIASIH Vol. 1 No. 2 (2023): Juli
Publisher : LPPM, Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Singkong adalah bahan dasar dalam pembuatan tepung Modified Cassava Flour (MOCAF). MOCAF memiliki karakteristik seperti tepung terigu tetapi memiliki tekstur yang lebih kasar dari tepung terigu, sehingga dapat digunakan sebagi bahan pengganti terigu atau campuran terigu 30%- 100% dan dapat menekan biaya konsumsi tepung terigu 20%-30%. Metode Siapkan 200 gram tepung MOCAF, 350 gram terigu, 100 ml air panas, garam secukupnya, 3 sendok makan minyak sayur, 2 butir telur. Campurkan air panas dan tepung mocaf. Tambahkan garam, minyak sayur, telur, dan sayuran (wortel/brokoli yang sudah diparut) dan campur menggunakan mixer hingga homogen dan kalis. Haluskan adonan. Cetak adonan yang sudah dihaluskan menggunakan pencetak mie. Mie yang sudah dicetak ditata pada nampan stim, kemudian dikukus selama 5 menit. Mie yang sudah dikukus, kemudia dikeringkan menggunakan oven. Hasil Mie Mocaf terbuat dari tepung Mocaf, garam, telur, air, minyak sayur, dan sayuran. Setiap komponen dalam adonan mie Mocaf memiliki fungsinya masing-masing. Tepung mocaf merupakan bahan dasar yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi manusia. Garam memiliki fungsi sebagai pemberi rasa pada mie. Penambahan telur berfungsi pada pembentukan tekstur dan pengikat. Hal ini berkaitan dengan tidak adanya kandungan gluten pada tepung Mocaf, sehingga diperlukan telur sebagai bahan pengikat dan pemberi tekstur kenyal Keseimpulan Formulasi mie Mocaf terdiri dari tepung Mocaf, telur, garam, minyak sayur, sayuran, dan air, dimana setiap bahan yang ada memiliki fungsi masing-masing.
Kajian Etnobotani Tumbuhan Pangan Jenis Umbi-Umbian di Lereng Timur Gunung Sasak Lalu Amrullah; Marsahip
JURNAL TAMPIASIH Vol. 2 No. 1 (2023): Desember
Publisher : LPPM, Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penelitian di tunjukan untuk mengetahui keanekaragaman dan pemanfaatan umbi-umbian sebagai alternatif tanaman pangan di Lereng Timur Gunung Sasak telah dilaksanakan. Metode: Metode yang digunakan adalah survai dengan pengambilan sampel secara acak terpilih di desa Giri Menang. Informasi pemanfaatannya didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner untuk setiap pemilik pekarangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif.. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya enam spesies ubi-ubian yaitu: Ubi kayu (Manihot esculenta), Ubi jalar (Ipomoea batatas), Gembili (Dioscorea esculenta L),Talas (Colocasia esculenta, Sebek (Canna edulis Ker) dan Gadung (Dioscorea hispida Dennst). Kesimpulan: Masyarakat di sekitaran gunung sasak memanfatkan ubi-ubian sebagai alternative tanaman pangan untuk konsumsi sendiri dengan cara direbus, digoreng, dibakar dan dibuat tepung. Tepungnya diolah menjadi beranekaragam makanan olahan, dan sebagian ada yang dijual.