Kehamilan, kendati dianggap sebagai fase bahagia, juga membawa ambiguitas dan tingkat stres yang meningkat akibat perubahan tubuh yang signifikan sehingga membuat mereka membutuhkan perlindungan dan dukungan sosial. Kini para wanita hamil dapat menggunakan media sosial untuk memperoleh dukungan sosial secara online. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses mediatisasi dukungan sosial online dalam grup Facebook Kumpulan Ibu Hamil Indonesia (KIHI) dan juga menjabarkan tentang implikasi dari mediatisasi dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan netnografi untuk memahami mediatisasi dukungan sosial online dalam grup Facebook Kumpulan Ibu Hamil Indonesia (KIHI). Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur terhadap lima orang informan yang memiliki latar belakang usia, lokasi dan pekerjaan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mediatisasi mencakup ekstensi, substitusi, amalgamasi, dan akomodasi, dengan implikasi berupa akses informasi yang mudah, kerahasiaan identitas, ekspresi emosi melalui emoji, dan perluasan ranah privat ke ruang publik. Pregnancy, although considered a joyful phase, also brings ambiguity and increased stress levels due to significant changes in the body, which makes individuals require protection and social support. Recently, pregnant women can use social media to obtain social support online. The purpose of this study is to examine the process of online social support mediatization in the Facebook group Komunitas Ibu Hamil Indonesia (KIHI) and to explain the implications of social support mediatization. This study used a netnographic approach to investigate the mediatization of online social support in the Kumpulan Ibu Hamil Indonesia (KIHI) Facebook group. Data was gathered through semi-structured interviews with five informants ranging in age, geography, and work experience. The research results indicate that the process of mediatization involves extension, substitution, amalgamation, and accommodation, with implications such as easy access to information, identity confidentiality, emotional expression via emojis, and the expansion of the private sphere into the public sphere.