Munawar, *Teuku
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dampak Pemberontakan DI/TII Aceh terhadap Perkembangan Pasar Tradisional Keude Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie, 1953–1994 Munawar, *Teuku; Kesuma, T. Bahagia
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2022): Agustus, Pendidikan dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v7i3.21042

Abstract

Penelitian yang berjudul Dampak Pemberontakan DI/TII Aceh terhadap Perkembangan pasar tradisional Keude Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie, 1953 -1994, bertujuan untuk menjelaskan keberadaan pasar tradisional Keude Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie di masa pemberontakan DI/TII Aceh dalam kurun waktu tahun 1953-1962, dan menjelaskan perkembangan pasar tradisional Keude Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie pasca pemberontakan DI/TII Aceh, 1962-1994. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berbantuan metode sejarah. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, wawancara dan studi perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Keberadaan pasar tradisional Keude Garot di masa pemberontakan DI/TII Aceh, 1953-1962 yang terletak dekat dengan pusat markas besar dan markas komando DI/TII Aceh, berimbas pada aktivitas perdagangan. Pada awal meletusnya konflik DI/TII tahun 1953 Keude Garot terbakar secara total, dampak daripada konflik. Pembakaran tersebut mengakibatkan aktivitas perdagangan terhenti selama 2 bulan lamanya. Setelah pedagang dan masyarakat membersihkan bekas pasar yang terbakar, aktivitas perdagangan dilakukan menggunakan Keude Jang. Keude Garot mengalami perkembangan pesat pasca pemberontakan DI/TII Aceh, dari aspek infrastruktur mengalami 2 kali pembangunan. Pembangunan pertama pada tahun 1965, dibangun 40 ruko dan 1 bangunan pasar ikan dengan bangunan semi permanen. Pembangunan Kedua pada tahun 1980 bertambah 23 toko/ruko dengan bangunan permanen. Jumlah pedagang di toko/ruko dan pedagang kaki lima juga mengalami perkembangan, akibat meluasnya area perdagangan di pasar tradisional Keude Garot.