Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Lubis, Namira
Unknown Affiliation
Humanities Education Social Sciences

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

 1 
Sejarah Dan Perkembangan Pajak Horas Aulina Sitorus*, Friska Bunga; Kartika Gulo, Eva; Grace, Yaninta; Romayana Samosir, Kirisnani; Lubis, Namira; Diansyah, Arfan
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25083

Abstract

Artikel ini merupakan hasil pengamatan dan penelitian yang ditulis  dengan menggunakan metodologi penelitian sejarah yang melewati 4 tahap pengerjaan yaitu mulai dari tahan heuristic, verifikasi ( kritik ekstern/kritik intern), identifikasi, dan historiografi atau penulisan kembali. Dengan berhasil melewatu keempat tahap tersebut, penullis berhasil menulis artikel yang berjudul “ Sejarah Perkembangan Pasar Horas “. Melalui hasil penelitian dan studi literature, penulis menyimpulkan bahwa bangsa Belanda memiliki peranan yang cukup penting dalam pembentukan pasar horas. Dengan bermula hanya bebrapa kios kecil yang berdiri di jalan wihelmina, bagaimana Seoharto mensejahterahkan masyarakat pedagang, aksi 1998, hingga saat ini saat dunia sedang dilanda musibah berupa COVID-19 mengukir sejarah khusunya dalalm b bidang ekonomi dan bidang sosial. Wawanca menunjukkan bahwa hubungan bsosial antara penduduk yang satu dengan yang lain sangatlah harmonis. Perbedaan etnis, agama maupun golongan tak membuat para pedagang harus takut barang dagangannya tidak laku. Hal tersebut telah terbukti melalui sejarah terbentuknya pasar horas sejak tahun 1917 tak satupun pernah terjadi perkelahian antar etnis yang satu dengan yang lain, antara agama maupun golongan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar horas meruapakan daerah toleransi siantar yang sangat menghargai suku, etnis, maupaun agama lain.
Co-Authors arfan diansyah Aulina Sitorus*, Friska Bunga Grace, Yaninta Kartika Gulo, Eva Romayana Samosir, Kirisnani