Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) memainkan peran penting dalam penanganan bencana, termasuk pencarian dan pertolongan dalam kondisi darurat seperti henti jantung. Di wilayah Riau, yang rentan terhadap berbagai bencana, TIMSAR telah dilatih dalam Bantuan Hidup Dasar (BHD). Namun, panduan Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang mereka gunakan belum diperbarui sesuai dengan pedoman American Heart Association (AHA) 2020. Oleh karena itu, dibutuhkan program penyegaran dan pembaruan BHD sesuai panduan terbaru. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat akan menyelenggarakan pelatihan "Penyegaran dan Update Bantuan Hidup Dasar (BHD)" untuk TIMSAR Provinsi Riau. Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TIMSAR Provinsi Riau dalam BHD sesuai panduan terbaru. Sebanyak 21 rescuer pemula TIMSAR diikutsertakan dalam pelatihan ini. Pelatihan berlangsung selama 3 x 50 menit, dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Pengetahuan TIMSAR akan dievaluasi melalui kuesioner pengetahuan BHD sebelum dan setelah pelatihan, sementara keterampilan mereka akan dinilai dengan lembar observasi yang disusun sesuai BHD pedoman AHA 2020. Data diolah menggunakan microsoft excel dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan, dengan rerata skor pengetahuan meningkat dari 68,10 menjadi 95,24 poin, dan rerata skor keterampilan BHD meningkat dari 76,98 menjadi 93,12 poin. Hal ini menunjukkan Penyegaran dan Update BHD dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TIMSAR, baik dalam aspek kognitif maupun psikomotorik. Kami merekomendasikan agar BASARNAS Provinsi Riau menjalin kerja sama dengan Universitas Hang Tuah Pekanbaru dan instansi lainnya untuk menyelenggarakan penyegaran dan pembaruan BHD secara berkala agar TIMSAR semakin siap dan percayadiri dalam melakukan BHD kepada korban bencana guna meningkatkan angka keselamatan dan mencegah kematiann dan kecacatan korban bencana yang mengalami henti jantung.