Peternakan lebah madu di Distrik Walelaga khususnya di kampung Kuluakma sudah berkembang cukup lama, namun jenis pakan dan ketersediaannya belum diketahui dengan baik. Metode deskriptif melalui wawancara dan pengamatan langsung untuk melihat keadaan usaha peternakan dilakukan dalam penelitian ini. Semua peternak di Kampung Kuluakma disensus dan diwawancarai. Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi, kemudian dibandingkan dengan standar-standar umum usaha peternakan lebah madu berdasarkan pustaka yang ada. Analisis situasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk menjelaskan temuan di lapangan sehingga memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi dan keadaan di sekitar lokasi penelitian. Sebanyak 43 (empat puluh tiga) jenis tanaman pakan lebah di Kuluakma, Wamena tersebar di sekitar areal peternakan, perkebunan masyarakat bahkan sampai sekitar 2 (dua) kilometer dari lokasi peternakan. Penyebaran tanaman pakan ini sangat membantu ketersediaan pakan lebah setiap saat, tetapi juga memelihara ekosistem tanaman berguna baik bagi lebah dan masyarakat secara berkelanjutan. Perlu pengamatan dampak penyebaran tanaman pakan terhadap keberlanjutan koloni lebah yang ada. Penelitian yang kami lakukan selama bulan kering, sehingga diperlukan kajian yang sama selama musim penghujan. Tanaman yang tergolong kelompok tanaman buah-buahan dan sayuran juga menjadi sumber pangan masyarakat. Tanaman pakan seperti Paraserianthes falcatria, Gravillea papuana, dan Casuarina equisetifolia adalah jenis pohon khas di Wamena yang juga dimanfaatkan sebagai kayu bakar.