AbstrakSampah merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Data timbunan sampah di Kalimantan selama tahun 2022 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup besar pada jumlah yaitu sebanyak 812.142 timbulan sampah/hari/kapita (ton). Sedangkan berdasarkan sebaran jumlah timbunan sampah berasal dari Kabupaten Banjar dengan jumlah timbunan sampah sebanyak 149.097,33 timbulan sampah/hari/kapita (ton). Salah satu wilayah yang menjadi perhatian di Kabupaten Banjar yaitu Kecamatan Aranio, Desa Tiwingan Lama, yang mana daerah tersebut merupakan daerah wisata sehingga masalah sampah di desa tersebut masih harus diperhatikan karena selain dari masyarakatnya yang masih kurang dalam mengelola sampah, wisatawan yang datang juga kurang menjaga kebersihan daerah tersebut, dengan banyaknya ditemukan wisatawan membuang sampah sembarang. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya edukasi dan intervensi, salah satunya dengan menjalankan program CLEAN. Tujuan Penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis situasi kesehatan masyarakat, terkhusus untuk pengelolaan sampah baik dari segi pengetahuan dan sikap, di Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04 Kecamatan Aranio. Media yang digunakan berupa poster, powerpoint, dan lembar monitoring. Kegiatan penelitian dilakukan dengan mengambil diantaranya terdiri dari penyuluhan, pelatihan kader, gotong royong dan pembagian tempat. Berdasarkan hasil diagnosa komunitas yang telah dilaksanakan pada 42 sampel kepala, sebanyak 16 KK tidak memiliki tempat sampah dan 7 KK. Setelah dilakukannya kegiatan intervensi didapatkan bahwa pengetahuan meningkat sebesar 66.64% serta sikap meningkat sebesar 91,6%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ,terjadi peningkatan antara pengetahuan dan sikap dari masyarakat Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04. Kata kunci: pembentukan kader; peningkatan pengetahuan; pengelolaan sampah. AbstractWaste generation/day/capita (tons). Meanwhile, based on the distribution, the amount of waste generation comes from Banjar Regency with 149,097.33 waste generation/day/capita (tons). One of the areas of concern in Banjar Regency is Aranio Sub-district, Tiwingan Lama Village, which is a tourist area so that the waste problem in the village still has to be considered because apart from the community who are still lacking in managing waste, tourists who come also do not maintain the cleanliness of the area, with many found tourists throwing garbage anywhere. To overcome this problem, education and intervention efforts are needed, one of which is by running the CLEAN program. The purpose of this study was to analyze the situation of public health, specifically for waste management both in terms of knowledge and attitudes, in Tiwingan Lama Village RT 01 and 04 Aranio District. The media used were posters, powerpoints, and monitoring sheets. Research activities were carried out by taking including counseling, cadre training, gotong royong and distribution of places. Based on the results of community diagnosis that has been carried out on 42 sample heads, as many as 16 families do not have trash bins and 7 families. After the intervention activities, it was found that knowledge increased by 66.64% and attitudes increased by 91.6%. The results of this study indicate that there is an increase between knowledge and attitudes of the Tiwingan Lama RT 01 and 04 villagers. Keywords: formation of cadres; increase in knowledge; waste management