Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Bakteri Bintil Akar Asal Lahan Pasang Surut Desa Rasau Jaya Pada Tanaman Kedelai di Media Pasir ROMA ROMA; SAERI SAGIMAN; ISMAHAN UMRAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.18138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari isolat bakteri bintil akar tanaman kedelai dari lahan pasang surut Rasau Jaya yang memiliki efektifitas tinggi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan yaitu isolat bakteri bintil akar yang terdiri dari 12 taraf perlakuan (10 isolat dan 2 kontrol) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah RJ 1.1 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 1.1), RJ 1.2 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 1.2), RJ 1.3 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 1.3), RJ 1.4 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 1.4), RJ 1.5 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 1.5), RJ 2.1 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 2.1), RJ 2.2 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 2.2), RJ 3.1 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 3.1), RJ 4.1 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 4.1), RJ 4.2 (Isolat Bakteri Bintil Akar RJ 4.2), T1 + N (Tanaman Kedelai Tanpa Inokulasi + Nitrogen), T1 - N (Tanaman Kedelai Tanpa Inokulasi dan Tanpa Nitrogen). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Hasilnya diamati di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri bintil akar asal Rasau Jaya memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar, berat basah bintil akar, berat kering bintil akar, dan kandungan N tanaman kedelai. Isolat bakteri bintil akar RJ 3.1 menunjukkan pengaruh yang tertinggi pada jumlah bintil akar (64,67 bintil), berat basah bintil akar (420 mg), dan berat kering bintil akar (130 mg), sedangkan isolat bakteri bintil akar RJ 1.5 memberikan pengaruh yang tertinggi pada kandungan N tanaman kedelai (2,15%).. Kata kunci : isolat bakteri bintil akar, kedelai, lahan pasang surut
IDENTIFIKASI SIFAT FISIKA TANAH ULTISOLS PADA DUA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA BETENUNG KECAMATAN NANGA TAYAP KABUPATEN KETAPANG VEROMIKA MELI; SAERI SAGIMAN; SUTARMAN GAFUR
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23149

Abstract

IDENTIFIKASI SIFAT FISIKA TANAH ULTISOLSPADA DUA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA BETENUNG KECAMATAN NANGA TAYAP KABUPATEN KETAPANGVeromika Meli (1) , Saeri Sagiman (2) , Sutarman Gafur (2)Mahasiswa (1) dan Staf Pengajar (2)Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura PontianakABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat fisika tanah pada kebun karet dan kelapa sawit di Desa Betenung Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara diagonal pada dua vegetasi yang berbeda dengan cara tiga pengambilan sampel tanah yaitu pengambilan sampel tanah utuh, sampel tanah agregat utuh dan contoh tanah terganggu. Titik pengamatan sampel tanah di ambil pada kebun karet dan kelapa sawit dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm.Hasil penelitan menunjukan profil warna tanah pada kebun karet terdapat dua lapisan warna tanah yaitu 7,5YR 3/3 coklat gelap dan 7,5YR 6/8 kuning kemerahan, sedangkan pengamatan profil warna tanah pada perkebun kelapa sawit terdapat dua lapisan warna tanah yang berbeda juga, lapisan pertama 7,5YR 4/6 coklat gelap, lapisan kedua 7,5YR 6/8 kuning kemerahan. Struktur tanah kebun karet dengan kedalaman lapisan I struktur tanahnya remah, lapisan II dan III dengan struktur gumpal membulat sedangkan pada kebun kelapa sawit dengan kedalaman lapisan I berstruktur remah, lapisan II berstruktur gumpal bersudut dan lapisan ke III struktur tanahnya gumpal membulat. Tekstur tanah pada kebun karet kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm termaksuk lempung dan lempung berliat sedangkan tekstur tanah pada kebun kelapa sawit dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm memiliki persamaan yaitu termasuk lempung liat berdebu.Hasil uji t bobot isi tanah pada kebun karet dan kelapa sawit pada kedalaman 0-30cm menunjukan berbeda tidak nyata sedangkan kedalaman 30-60 cm, berbeda nyata sementara hasil uji t kadar air kapasitas lapangan pada kebun karet dan kelapa sawit dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60cm menunjukan berbeda tidak nyata. Hasil uji t porositas tanah kebun karet dan kelapa sawit kedalaman 0-30 dan 30-60 cm menunjukan berbeda tidak nyata. Sementara hasil uji t permeabilitas tanah pada kebun karet dan kelapa sawit dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berbeda tidak nyata. Kemantapan agregat tanah lebih tinggi pada kebun kelapa sawit dibandingkan dengan hutan karet baik itu kedalaman 0-30 cm maupun 30-60 cm. Sementara hasil analisis bahan organik pada kebun karet dan kelapa sawit tergolong rendah baik itu pada kedalaman 0-30 cm maupun 30-60 cm, N-total rendah, dan C/N rasio rendah serta reaksi tanah (pH) masam.Kata kunci : Ultisols, Sifat Fisika Tanah, Kebun Karet dan Kelapa Sawit.
IDENTIFIKASI SIFAT FISIKA TANAH ULTISOLS PADA DUA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA BETENUNG KECAMATAN NANGA TAYAP KABUPATEN KETAPANG Veromika Meli; Saeri Sagiman; Sutarman Gafur
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.332 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i2.29801

Abstract

Penelitian bertujuan membandingkan sifat fisika tanah pada kebun karet dan kelapa sawit di Desa Betenung Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang. Sampel tanah diambil secara diagonal dengan mengambil sampel tanah utuh, sampel tanah agregat utuh dan contoh tanah terganggu. Sampel tanah di ambil pada kebun karet dan kelapa sawit dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Hasil penelitan menunjukkan profil warna tanah pada kebun karet terdapat dua lapisan warna tanah yaitu 7,5YR 3/3 coklat gelap dan 7,5YR 6/8 kuning kemerahan. Profil warna tanah pada perkebunan kelapa sawit terdapat dua lapisan warna tanah, lapisan pertama 7,5YR 4/6 coklat gelap, lapisan kedua 7,5YR 6/8 kuning kemerahan. Struktur tanah kebun karet lapisan I remah, lapisan II dan III gumpal membulat. Struktur pada kebun kelapa sawit lapisan I remah, lapisan II gumpal bersudut, lapisan III gumpal membulat. Tekstur tanah kebun karet kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm termasuk lempung dan lempung berliat, pada kebun kelapa sawit kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm termasuk lempung liat berdebu. Hasil uji t bobot isi tanah kebun karet dan kelapa sawit kedalaman 0-30cm berbeda tidak nyata, kedalaman 30-60 cm berbeda nyata. Hasil uji t kadar air kapasitas lapangan kebun karet dan kelapa sawit kedalaman 0-30 cm dan 30-60cm berbeda tidak nyata. Hasil uji t porositas tanah kebun karet dan kelapa sawit kedalaman 0-30 dan 30-60 cm berbeda tidak nyata. Hasil uji t permeabilitas tanah kebun karet dan kelapa sawit kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berbeda tidak nyata. Kemantapan agregat tanah lebih tinggi pada kebun kelapa sawit dibandingkan hutan karet, baik kedalaman 0-30 cm maupun 30-60 cm. Bahan organik pada kebun karet dan kelapa sawit tergolong rendah, baik pada kedalaman 0-30 cm maupun 30-60 cm, N-total rendah, dan C/N rasio rendah serta reaksi tanah (pH) masamKata kunci : Ultisols, Sifat Fisika Tanah, Kebun Karet dan Kelapa Sawit.