Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang strategis dan cukup penting bagi penduduk Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan utama. Kebutuhan beras seiring waktu terus meningkat sehingga dibutuhkan upaya peningkatan produksi. Satu diantara upaya yang bisa dilakukan adalah dengan optimalisasi sumberdaya lahan yang ada dengan penggunaan varietas unggul. Berbagai varietas yang telah dikeluarkan tentu memiliki kemampuan adaptasi untuk tumbuh dan berproduksi yang berbeda terutama pada lahan non irigasi seperti lahan sawah tadah hujan. Berbagai kendala seperti ketersdiaan hara yang rendah, tingkat keasaman yang cenderung tinggi serta kondisi pengairan yang hanya berasal dari curah hujan bisa menyebabkan tanaman berproduksi tidak sesuai dengan deskripsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan varietas yang memberikan pertumbuhan dan hasil padi terbaik pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian dimulai pada bulan Maret hingga Juli 2022 di Desa Rasau Jaya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu varietas yang diulang sebanyak 3 kali. Adapun taraf perlakuan varietas tersebut yaitu: v1= Inpari 22, v2 = Inpari 24, v3 = Inpari 30, = v4 Inpari 32, v5 = Cilosari, v6 = Jeliteng, v7 = varietas Baromah, v8 = varietas Sulutan. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman dan jumlah anakan maksimum umur 4, 6, 8, dan 10 MST, umur berbunga, jumlah anakan produktif, berat 1.000 biji, panjang malai, jumlah bulir per malai, dan kepadatan malai. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan varietas berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman, umur berbunga, berat 1.000 biji, panjang malai, jumlah bulir per malai, kepadatan malai dan berat gabah kering giling per petak, namun tidak berpengaruh tehadap variabel jumlah anakan dan jumlah anakan produktif tanaman.