Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor utama dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penggunaan larvisida yang umum digunakan oleh masyarakat adalah larvisida kimiawi temephos dengan merek dagang abate. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui perbandingan serbuk daun sirih (Piper Betle L), daun cengkeh (Syzygium Aromaticum L) dan daun pala (Myristica Fragrans) dalam kemasan paper tea bag terhadap kematian jentik Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimental sederhana dengan rancangan penelitian post test control design. Besar sampel yang digunakan sebanyak 900 ekor jentik Aedes aegypti. Dosis yang digunakan adalah 3 gram ,4 gram dan 5 gram. Setiap dosis dalam satu wadah di isi 25 ekor jentik Aedes aegypti. Jentik diamati dalam 1x24 jam dengan 3 kali percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah rata–rata dan persentase kematian larva Aedes aegypti meggunakan serbuk daun cengkeh yaitu pada dosis 3 gram kematian larva sebanyak 2 (8%), untuk dosis 4 gram kematian larva sebanyak 3 (12%), dan untuk dosis 5 gram kematian larva sebanyak 5 (20%). Menggunakan serbuk daun sirih yaitu pada dosis 3 gram kematian larva sebanyak 2 (8%), untuk dosis 4 gram kematian larva sebanyak 3 (12%), dan untuk dosis 5 gram kematian larva sebanyak 5 (20%). Sedangkan pada serbuk daun pala yaitu untuk dosis 3 gram kematian larva sebanyak 4 (16%), untuk dosis 4 gram kematian larva sebanyak 5 (20%) dan untuk dosis 5 gram kematian larva sebanyak 6 (24%). Disarankan kepada masyarakat agar menggunakan insektisida alami dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada disekitar tempat tinggal seperti daun cengkeh, daun sirih daun pala untuk dijadikan insektisida alami dalam penggantian abate dalam meminimalisir jumlah larva nyamuk Aedes aegypti.