Teori ketergantungan dalam administrasi pembangunan menjelaskan bahwa negara berkembang sering kali terjebak dalam pola ketergantungan ekonomi pada negara maju, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk berkembang secara mandiri (Frank, 1966). Studi kasus di Kota Jember, Indonesia, mengilustrasikan bagaimana ketergantungan pada investasi asing dan dominasi perusahaan multinasional dalam sektor pertanian tembakau telah memengaruhi pembangunan lokal. Di Jember, sektor pertanian, terutama tembakau, menjadi salah satu sektor utama yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri (Amin, 1974). Sebagian besar produk tembakau Jember diekspor ke negara-negara maju, tetapi petani lokal hanya menerima sedikit manfaat dari rantai nilai ini, sementara keuntungan yang lebih besar dinikmati oleh perusahaan multinasional (Dos Santos, 1970).Penerapan teori ketergantungan di Jember menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang bergantung pada ekspor komoditas primer, seperti tembakau, telah menciptakan ketimpangan ekonomi antara pihak asing dan masyarakat lokal. Hal ini memperkuat struktur ketergantungan ekonomi di mana sumber daya lokal dieksploitasi untuk kepentingan pasar global, sementara pemerintah daerah kesulitan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif (Wallerstein, 1974). Studi ini menyimpulkan bahwa strategi pembangunan di Jember yang terlalu bergantung pada pasar global tanpa memperkuat basis ekonomi lokal hanya memperdalam ketergantungan ekonomi, sehingga perlu adanya kebijakan yang lebih berfokus pada pengembangan industri lokal dan diversifikasi ekonomi untuk memutus rantai ketergantungan (Cardoso & Faletto, 1979).