Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 Yetti Dynaria Siregar
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1247

Abstract

Penatalaksanaan nyeri persalinan kala 1 non farmakologis lebih aman untuk ibu dan janin karena kinerjanya yang melibatkan efek fisiologis, mengatur hormone-hormon yang dapat meningkatkan kadar endhorpin untuk mengurangi rasa nyeri. Terapi musik klasik merupakan salah satu teknik manajemen nyeri non farmakologik yang dapat membantu pendengar lebih rileks sehingga rasa nyeri efektif berkurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis adanya pengaruh Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Persalinan di Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2023. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan metode eksperimental dengan pra-eksperimental menggunakan metode one grup pre-post test. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan September 2023. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji-T. Hasil penelitian terdapat perbedaan nilai rata-rata nyeri persalinan kala 1 sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik yaitu sebelum 2.13 dan sesudah mendengarkan terapi musik klasik 1.70 dengan CI 95%, dan terdapat perbedaan antara Lower 162 dan Upper 705 dengan nilai t = 3.261 dan nilai p= 0,003, (<0,005). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik klasik terhadap nyeri persalinan kala 1 . Disarankan bagi tenaga kesehatan agar dapat melanjutkan penerapan terapi music klasik untuk mengurangi intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 dan kondisi kesehatan lainnya sebagai upaya non farmakologik yang minim resiko dan besar manfaat bagi ibu bersalin.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN SIKLUS MENTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK maya sari syamsuddin; Yetti Dynaria Siregar
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i1.1387

Abstract

.Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 penggunaan kontrasepsi telah meningkat dibanyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secaraglobal, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990menjadi 57,4% pada tahun 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Penggunaan KB SuntikDengan Siklus Menstruasi Pada Aseptor Kb Suntik Di Klinik Bidan Sulistiowati Kabupaten PadangLawas Utara Tahun 2021.Desain penelitian adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan crosssectional. populasi yang diambil adalah seluruh wanita yang menggunakan KB Suntik di Klinik Bidansulistiowati dari bulan juli sampai agustus berjumlah 45 aseptor kb suntik. Tehnik pengambilan sampeldengan menggunakan metode accidental sampling yaitu suatu metode penentuan sampel denganmengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitianberdasarkan frekuensi berdasarkan penggunaan KB Suntik dari 32 responden (100%) yang menggunakanKB suntik 1 Bulan sebanyak 20 responden (62,5%), dan yang menggunakan KB suntik 3 Bulan sebanyak12 responden (37,5%), yang mengalami perubahan menstruasi sebanyak 17 responden (53,1%), dan yangtidak mengalami perubahan menstruasi sebanyak 15 responden (46,9%), dengan hasil uji chi-square nilaip-value 0,003 < dari nilai α 0,05, yang dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antarapenggunaan KB Suntik dengan Siklus Menstruasi. Kesimpulan penelitian ini memperlihatkan bahwa adaada hubungan yang signifikan antara penggunaan KB Suntik dengan Siklus Menstruasi. Disarankan bagiKlinik Bidan Sulistiowati Kabupaten Padang Lawas Utara serta tenaga kesehatan lainnya lebih aktifmemberikan konseling kepada akseptor KB dengan penggunaan KB suntik.
SUPPORTIVE-EDUCATIVE HEALTH COUNSELING IN DEALING WITH MENARCHE IN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Asrika Sari Harahap; Yetti Dynaria Siregar; Rizky Noviyanti Harahap; Lolita Nugraeny; Ilvira Ulpa Ismail; Aghsila Hasma Marbun; Purnama Handayani
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a time of physical and psychological changes which is usually called puberty. Puberty in adolescent girls is marked by the arrival of menarche, menarche is the first period of menstrual blood in women, usually occurs at the age of 10-16 years, while normal menarche occurs at the age of 12-13 years and currently the age of menarche is increasingly advanced, namely 10-16 years, this happens because it is influenced by nutritional status, heredity, socio-economics and exposure to mass media. The purpose of this research is to prepare yourself to face the arrival of menarche so you don't need to be afraid and worried. The respondents in this community service activity were 41 female students in class V & VI of SD IT Ar-Rayhan, Medan Amplas District. The method used was conducting a pretest by giving a questionnaire about menarche, then providing health education about menarche using tools, namely leaflets and posters, finally a posttest was carried out as an evaluation of female students' knowledge about menarche. The results of the study showed that respondents' knowledge was better after being given counseling about menarche compared to before being given the counseling. The knowledge category was good before the counseling was 26.8%, while after the counseling it increased to 87.8%. Therefore, significant differences were found in knowledge before and after being given counseling about menarche. Health education about menarche really helps female students to prepare themselves for the arrival of menarche so that female students no longer need to be afraid and afraid of menarche.