Jamulya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LINGKUNGAN FISIK SITUS WONOBOYO DITINJAU DARI ASPEK GEOGRAFI Sunarto; Soenarso Simoen; Jamulya
Berkala Arkeologi Vol. 13 No. 3 (1993)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v13i3.617

Abstract

Situs Wonohoyo terletak di dataran aluvial kaki gunungapi Merapi. Berdasarkan pengamatan pedostratigrafi, situs ini tertimbun endapan lahar setebal rata-rata 2 m, dan di bawah endapan lahar ini telah terbentuk Tanah pada taraf yuvenil. Data geolistrik dan pemboran menunjukkan bahwa kawasan situs ini meluas ke arah utara hingga kawasan di utara jalan lingkar utara Desa Plosokuning. Pendekatan sistem perlu diterapkan untuk mengusahakan pengelolaan sumherdaya arkeologi. Berdasarkan masukan data geografi, diperoleh keluaran bahwa situs ini perlu dimasukkan ke dalam kawasan cagar budaya, sebab: (a) kawasan temuan ada di sempadan sungai yang harus dilindungi (b) kawasan ini termasuk subur, sehingga perkembangan permukiman lebih cepat daripada penelitian arkeologi: (c) kawasan ini merupakan daerah rentan bahaya aliran lahar dan gempa humi.
LINGKUNGAN FISIK SITUS WONOBOYO DITINJAU DARI ASPEK GEOGRAFI Sunarto; Simoen, Soenarso; Jamulya
Berkala Arkeologi Vol. 13 No. 3 (1993)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v13i3.617

Abstract

Situs Wonohoyo terletak di dataran aluvial kaki gunungapi Merapi. Berdasarkan pengamatan pedostratigrafi, situs ini tertimbun endapan lahar setebal rata-rata 2 m, dan di bawah endapan lahar ini telah terbentuk Tanah pada taraf yuvenil. Data geolistrik dan pemboran menunjukkan bahwa kawasan situs ini meluas ke arah utara hingga kawasan di utara jalan lingkar utara Desa Plosokuning. Pendekatan sistem perlu diterapkan untuk mengusahakan pengelolaan sumherdaya arkeologi. Berdasarkan masukan data geografi, diperoleh keluaran bahwa situs ini perlu dimasukkan ke dalam kawasan cagar budaya, sebab: (a) kawasan temuan ada di sempadan sungai yang harus dilindungi (b) kawasan ini termasuk subur, sehingga perkembangan permukiman lebih cepat daripada penelitian arkeologi: (c) kawasan ini merupakan daerah rentan bahaya aliran lahar dan gempa humi.