Gea Pandhita S
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kejadian Delirium pada Pasien Penderita Covid-19 dan Kemungkinan Perburukannya menjadi Gejala Demensia Gea Pandhita S; Abdul Gofir
Sanus Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2021): Vol. 2 No. 2 (2021): Sanus Medical Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/sanus.v2i2.7452

Abstract

Delirium merupakan suatu sindrom neurobehavioral (perubahan perilaku terkait gangguan neurologis) yang disebabkan oleh gangguan sementara aktivitas neuron (sel saraf otak) sebagai akibat sekunder dari gangguan sistemik. Prevalensi delirium pada pasien yang dirawat inap di rumah sakit cukup tinggi. Kejadian delirium lebih tinggi pada pasien dengan kasus kritis dan pada pasien penderita Covid-19. Kejadian delirium pada pasien dengan kasus kritis yang dirawat di rumah sakit adalah sekitar 31,8%. Angka kejadian ini meningkat menjadi sekitar 55% pada penderita Covid-19. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat mekanisme patofisiologi delirium pada pasien penderita Covid-19 yang serupa dengan kejadian delirium pada pasien non-Covid-19. Bukti epidemiologi menunjukkan keterkaitan kejadian delirium pada pasien non-Covid-19 dengan kejadian demensia beberapa periode waktu setelahnya (Probabilitas sekitar 30%). Bukti radiologis dan patologi anatomi juga menunjukkan adanya proses patologis di otak akibat Covid-19 yang dapat mengakibatkan gangguan saraf otak ireversibel dan berkontribusi pada penurunan kognitif jangka panjang. Hal-hal tersebut menunjukkan kemungkinan besar dapat terjadi keterkaitan antara kejadian delirium yang dialami pasien penderita Covid-19 dengan kejadian demensia di masa mendatang.