Latar Belakang: Pengenalan PHBS perlu dilakukan saat anak memasuki usia sekolah tepatnya pada usia yang 5-8 tahun. Usia 5-8 tahun merupakan fase dimana anak mulai bergerak aktif, sehingga dibutuhkan media yang menarik dan menunjang kebutuhan motorik dan kognitif anak. Perkembangan teknologi yang pesat dapat dimanfaatkan untuk menciptakan media inovatif guna mewujudkan generasi sehat melalui PHBS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Hi 5AMARA (Hi 5 Sania and The Magic Ransel) sebagai pengembangan media edukasi PHBS yang memanfaatkan teknologi augmented reality dan boneka tangan sebagai media dalam mengenalkan PHBS pada anak usia 5-8 tahun. Hi 5AMARA dapat digunakan di sekolah maupun rumah, sebagai media edukasi PHBS individu dengan didampingi oleh guru atau orang tua. Hi 5AMARA mampu melatih motorik anak melalui boneka tangan yang menjadi peraga PHBS, selain itu kemampuan kognitif dapat meningkat melalui buku cerita bergambar dan video animasi yang akan muncul ketika gambar pada halaman Hi 5AMARA di scan melalui aplikasi android.Metode: Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) mengacu pada model pengembangan menurut Sugiyono (2012) dengan enam tahap yaitu a) analisis potensi dan masalah, b) pengumpulan data, c) desain produk, d) validasi desain, e) revisi desain, dan f) uji coba produk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui instrumen dengan angket tertutup.Hasil: Uji coba kelayakan didapatkan sebanyak 87 % menyatakan bahwa layak digunakan sebagai media promosi PHBS anak usia 5-8 tahun.Kesimpulan: Hi 5AMARA dapat diterapkan sebagai media pengenalan PHBS pada anak usia 5-8 tahun dan diharapkan orang tua dan anak mampu memahami pentingnya PHBS serta mempraktekkannya secara mandiri dan berkelanjutan.