Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pentingnya Bahasa Arab dalam Pendidikan Diplomasi dan Hubungan Internasional Nailil Huda; Juwika Afrita
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 11 (2023): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v4i11.2335

Abstract

Penelitian ini membahas peran penting Bahasa Arab dalam diplomasi antara Indonesia dan Mesir, terutama pada periode awal kemerdekaan Indonesia dan dukungan Mesir terhadapnya. Penguasaan Bahasa Arab, khususnya oleh diplomat ulung seperti Haji Agus Salim, menjadi kunci dalam membangun hubungan diplomatik yang erat dan memperoleh dukungan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai peran Bahasa Arab dalam pendidikan, terutama ketika diposisikan dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional Penelitian ini menggunakan metode studi literatur sebagai pendekatan awal untuk menggali pemahaman mendalam terkait sejarah hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir. Penelitian ini juga menyoroti relevansi Bahasa Arab dalam konteks pendidikan diplomasi. Integrasi Bahasa Arab dalam kurikulum pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi efektif, membentuk pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kultural, dan menghasilkan generasi yang mampu berperan aktif dalam diplomasi global. Tantangan dan peluang dalam pengajaran Bahasa Arab perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaatnya dalam pendidikan modern. Pemahaman mendalam tentang Bahasa Arab menjadi faktor kunci dalam membangun kerjasama antarnegara dan mempromosikan perdamaian dunia di era globalisasi. Penguasaan Bahasa Arab memiliki peran signifikan dalam sejarah hubungan diplomasi antara Indonesia dan Mesir serta memberikan kontribusi penting dalam konteks pendidikan diplomasi dan hubungan internasional.
Kajian Literatur Terhadap Tantangan dan Prospek Fikih Minoritas di Kalangan Muslim Barat Muhammad Faiz; Juwika Afrita
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 2 No. 3 (2024): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v2i3.105

Abstract

Penelitian ini mengkaji tantangan yang dihadapi Muslim minoritas di Barat dalam menjalankan praktik keagamaan, yang dipengaruhi oleh dinamika sosial, politik, dan budaya di lingkungan mayoritas non-Muslim. Faktor-faktor seperti diskriminasi, stereotip negatif, dan tekanan integrasi dengan nilai-nilai sekuler membuat mereka harus beradaptasi sambil mempertahankan identitas keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh dinamika tersebut serta mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi Muslim minoritas. Selain itu, penelitian ini menyelidiki bagaimana Fiqh al-Aqaliyyât memberikan panduan praktis bagi Muslim minoritas di Barat dan menganalisis implikasinya terhadap kemaslahatan komunitas tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang mengkaji berbagai sumber pustaka terkait kehidupan Muslim minoritas di Barat dan penerapan Fiqh al-Aqaliyyât. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fiqh al-Aqaliyyât berusaha menjembatani kesenjangan antara hukum Islam dan realitas kehidupan di negara-negara non-Muslim dengan menekankan fleksibilitas dan relevansi kontekstual. Contoh adaptasi ini termasuk fatwa yang mengizinkan partisipasi dalam pemilihan umum di Amerika Serikat. Selain itu, sosialisasi keluarga berperan penting dalam mempertahankan identitas keagamaan generasi muda Muslim di Eropa. Generasi kedua dan ketiga Muslim menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan warisan budaya dan agama mereka dengan identitas budaya mayoritas, namun mereka aktif menegosiasikan kedua warisan ini untuk menjaga hubungan keluarga dan meraih kewarganegaraan penuh. Penelitian ini menyoroti pentingnya inovasi ijtihad dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh Muslim minoritas serta urgensi mengembangkan pendekatan fikih yang lebih responsif dan adaptif.
Kajian Literatur Terhadap Tantangan dan Prospek Fikih Minoritas di Kalangan Muslim Barat Muhammad Faiz; Juwika Afrita
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 2 No. 3 (2024): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v2i3.105

Abstract

Penelitian ini mengkaji tantangan yang dihadapi Muslim minoritas di Barat dalam menjalankan praktik keagamaan, yang dipengaruhi oleh dinamika sosial, politik, dan budaya di lingkungan mayoritas non-Muslim. Faktor-faktor seperti diskriminasi, stereotip negatif, dan tekanan integrasi dengan nilai-nilai sekuler membuat mereka harus beradaptasi sambil mempertahankan identitas keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh dinamika tersebut serta mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi Muslim minoritas. Selain itu, penelitian ini menyelidiki bagaimana Fiqh al-Aqaliyyât memberikan panduan praktis bagi Muslim minoritas di Barat dan menganalisis implikasinya terhadap kemaslahatan komunitas tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang mengkaji berbagai sumber pustaka terkait kehidupan Muslim minoritas di Barat dan penerapan Fiqh al-Aqaliyyât. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fiqh al-Aqaliyyât berusaha menjembatani kesenjangan antara hukum Islam dan realitas kehidupan di negara-negara non-Muslim dengan menekankan fleksibilitas dan relevansi kontekstual. Contoh adaptasi ini termasuk fatwa yang mengizinkan partisipasi dalam pemilihan umum di Amerika Serikat. Selain itu, sosialisasi keluarga berperan penting dalam mempertahankan identitas keagamaan generasi muda Muslim di Eropa. Generasi kedua dan ketiga Muslim menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan warisan budaya dan agama mereka dengan identitas budaya mayoritas, namun mereka aktif menegosiasikan kedua warisan ini untuk menjaga hubungan keluarga dan meraih kewarganegaraan penuh. Penelitian ini menyoroti pentingnya inovasi ijtihad dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh Muslim minoritas serta urgensi mengembangkan pendekatan fikih yang lebih responsif dan adaptif.