Gratianus Edwi Nugrohadi
Widya Mandala Surabaya Catholic University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DINAMIKA FORGIVENESS PADA WANITA EMERGING ADULTHOOD YANG FATHERLESS AKIBAT PERPISAHAN ORANG TUA Dita Lavienda; Gratianus Edwi Nugrohadi; Detricia Tedjawidjaja
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v12i1.5253

Abstract

Sebagian besar anak yang mengalami fenomena fatherless sejak masa kecil akan tumbuh dengan luka batin yang menyebabkan konflik intrapsikis dan interpersonal. Saat dewasa, wanita emerging adulthood yang mengalami fatherless cenderung mendendam dan menyimpan dampak negatif dari fatherless sendirian. Forgiveness merupakan salah satu cara untuk mengatasi konflik tersebut. Maka penelitian ini mengkaji mengenai dinamika forgiveness pada wanita emerging adulthood yang mengalami fatherless akibat perpisahan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan melakukan wawancara pada dua informan wanita emerging adulthood (18-25 tahun) yang mengalami fatherless. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan induktif tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika forgiveness wanita emerging adulthood yang fatherless berupa siklus yang berulang dan tidak linear. Terdapat enam fase, diawali dengan unforgiveness phase yang ditandai munculnya kondisi intrapsikis dan interpersonal negatif terhadap ayah. Dilanjutkan decision phase, yakni mempertimbangkan keputusan forgiveness melalui sebuah pemikiran akan suatu nilai agama/moral. Selanjutnya, work phase menandakan usaha forgiveness untuk mengubah keadaan menjadi positif. Ketika berada di forgiveness phase, terjadi perubahan positif secara intrapsikis dan interpersonal. Setelah itu, muncul hasil forgiveness berupa pemaknaan akan luka dan proses yang dilalui. Adapun relapse phase ditandai dengan hadirnya kembali keadaan negatif secara intrapsikis ataupun interpersonal dengan intensitas tidak begitu parah. Wanita emerging adulthood dapat berada di relapse phase kapanpun apabila dipicu oleh stimulus tertentu. Adapun faktor forgiveness antara lain usaha, kepercayaan ajaran agama, dukungan dari lingkungan, dan konten media sosial.