Groin injury merupakan cedera pada unit otot-tendon yang menghasilkan nyeri saat dipalpasi pada tendon adduktor atau insersinya pada tulang kemaluan, dan nyeri di daerah adduktor saat dilakukan Resistance test pada otot adduktor, cedera pada otot pangkal paha atau Groin Injury adalah kelompok otot kedua yang paling sering mengalami cedera (23%) setelah paha belakang (37%), Penanganan pada kasus Groin injury dapat dilakukan dengan konservatif dan operasi, penanganan konservatif dapat berupa pemberian obat anti inflamasi dan tindakan Fisioterapi, tindakan Fisioterapi meliputi modalitas Fisioterapi seperti TENS, Ultrasound Therapy dan terapi latihan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek modalitas Fisioterapi dan terapi latihan terhadap penurunan rasa nyeri dan keterbatasan Lingkup Gerak Sendi pada pemain sepak bola dengan gangguan groin injury. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan single subject research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan penanganan Fisioterapi sebanyak 3 pertemuan selama 10 hari dengan waktu 3 hari sekali didapatkan penurunan nyeri tekan yang signifikan pada area groin dengan T0: 7, T3: 2, serta peningkatan LGS dan kemampuan fungsional yang semula bernilai 70,25 % menjadi 97 %. Kesimpulannya adalah terapi latihan ditambah dengan modalitas Fisioterapi berupa Ultrasound therapy dan TENS dalam 3 sesi selama 10 hari mampu mengurangi nyeri dan meningkatkan Lingkup Gerak Sendi pada kasus groin strain, terapi latihan ini juga dapat dilakukan oleh pasien dengan keluhan yang sama serta dapat meningkatkan kekuatan otot agar tidak terjadi cidera berulang. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat membuat penelitian yang berjangka waktu lama dan jumlah sampel yang banyak untuk menilai efektifitas intervensi yang diberikan pada kasus groin injury.