Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Integration of Health Fiqh Regarding Legal Aspects of Infectious Diseases in Handling The COVID-19 Pandemic Nabilah Aprilia Marwa; Irwansyah Irwansyah; Nadia Amanda Azwa; Tria Syafira Matondang
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 8 No 1 (2024): JUNI
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v8i1.2219

Abstract

The Covid-19 pandemic has become a major challenge for humanity throughout the world. In handling this pandemic, the legal aspect of infectious diseases is an important aspect that needs to be considered. Health fiqh as a branch of fiqh which discusses health laws can contribute to handling the Covid-19 pandemic. The Covid-19 pandemic has become a big challenge for the world, including Indonesia. Handling this pandemic requires a comprehensive approach, including legal aspects. Health fiqh is a branch of fiqh that discusses laws relating to health, including infectious diseases. The integration of health fiqh in handling the Covid-19 pandemic can provide a strong legal framework that is in accordance with Islamic values. This research aims to examine the legal aspects of infectious diseases in handling the Covid-19 pandemic based on health fiqh. The research method used is a literature study with a qualitative approach. Data was obtained from various sources, including fiqh books, articles and journals. The research results show that health fiqh has an important role in handling the Covid-19 pandemic. Health fiqh provides the legal basis for various efforts made in handling the pandemic, such as isolation, quarantine, social restrictions and vaccination. Based on the research results, it can be concluded that the integration of health fiqh in handling the Covid-19 pandemic is important. This is because health fiqh can contribute to providing a legal basis for various efforts made in handling the pandemic.
Evaluasi Program Penanggulangan Stunting pada Balita Dewi Agustina; Suci Maghfirah; Rosida Sapriani Harahap; Nadia Amanda Azwa; Assyifa Deswita Mrp; Dwi Fanny Amanda; Faiqah Adnin Purba; Fadhlan Al Hafiz Mrp; Muhammad Raihan Pratama; Lilis Karlina Boangmanalu; Dinda Agus Tantri; Hairum Nafsiah Purba
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i2.15125

Abstract

Permasalahan stunting pada balita di Indonesia yang masih menjadi fokus agenda kesehatan masyarakat. Evaluasi program penanggulangan stunting diperlukan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam program tersebut dan memastikan efektivitasnya dalam menangani masalah stunting pada balita. Untuk melakukan evaluasi program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia dan memberikan rekomendasi dan solusi dalam mengatasi masalah stunting pada balita melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek kesehatan dan gizi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literature Review, dengan sumber data yang diperoleh dari jurnal dan hasil penelitian yang terpublikasi pada Google scholar, dengan kriteria jurnal yang sesuai dengan topik penelitian, menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, dipublikasikan pada 5 tahun terakhir (2019-2023). Program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia telah dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti pemantauan balita, pemberian PMT, penyuluhan kesehatan, konseling gizi, dan pemberian vitamin dan mineral. Meskipun program telah dilaksanakan, masih terdapat hambatan seperti keterlambatan pencairan dana BOK dan kurangnya efektivitas program. Evaluasi program ini penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program dalam menangani stunting pada balita. Program penanggulangan stunting pada balita di Indonesia penting dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program tersebut dalam menangani masalah stunting. Solusi untuk mengatasi stunting memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup akses terhadap pangan bergizi, pendidikan gizi, akses terhadap layanan kesehatan, dan perbaikan sanitasi.