Abstract: The use of glasses for building wall provides psychological comfort because the glasses functioned as connecting media between outer and inner building. In achieving the energy saver based on Green Building rules, Passive Design Strategy is applied that is by Facade Modification. One of the materials used is glasses as the outer skin. According to Widodo (2016: 23), the comfortable room temperature is between 25 – 280C. From the average temperature calculation at the Psychology Faculty at noon is above 290C, or it exceeds the normal temperature, although it has used double skin façade. Therefore, after measuring by using One Way ANOVA method, it shows that double skin façade glass on that building temperature is significantly decreased although it has not achieved the standard of comfortable room.Keywords: Double Skin Façade, Green Building, Heat SaverAbstrak: Penggunaan material kaca pada dinding bangunan memberikan kenyamanan psikologis karena menjadi media penghubung antara lingkungan luar dan dalam bangunan. Dalam Mencapai Penghematan Energi Sesuai Dengan Kaidah Green Building, dilakukan Strategi Desain Pasif, yakni melalui Modifikasi Façade. Salah satu material yang dapat digunakan adalah kaca sebagai outer skin. Menurut Widodo (2016: 23), suhu ruangan yang nyaman yakni berkisar antara 25-28oC. Dari hasil pengukuran suhu pada siang hari yaitu suhu rata rata ruangan pada Gedung Fakultas Psikologi diatas 29oc, diatas standar suhu ruang yang nyaman walaupun sudah menggunakan double skin façade. Setelah dilakukan perhitungan dan pengujian menggunakan metode One Way ANOVA diketahui bahwa double skin façade kaca pada Gedung tersebut cukup signifikan dalam menurunkan suhu ruangan meskipun masih belum dalam mencapai standart kenyamanan ruang yang ditentukan.Kata Kunci: Double Skin Facade, Green Building, Enegi Panas