Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EDUKASI INOVASI LEMPOK UBI JALAR SEBAGAI CAMILAN SEHAT CEGAH STUNTING Eliyana Lulianthy; Ega Febrianti; Asnawati Asnawati; Nilam Nurdianti; Nuril Virda Aulia
Jurnal Inovasi dan Terapan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Politeknik 'Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35721/jitpemas.v4i1.152

Abstract

Hasil SSGI menyebutkan Stunting di Indonesia sebesar 21,6% (2022). Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 2,8%. Penurunan angka stunting ini juga terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu dari 29,8% (2021) menjadi 27,8% (2022). Namun angka tersebut masih diatas angka stunting Indonesia. Kegagalan memberikan nutrisi dan stimulasi yang cukup dalam 1000 hari pertama kehidupan anak akan merusak potensi mereka di masa mendatang. Salah satu aspek penting dalam nutrisi balita adalah memperkenalkan makanan padat, yang juga dikenal sebagai makanan pendamping ASI atau MP-ASI. Salah satu sumber makanan bergizi adalah ubi jalar yang banyak dihasilkan di Kecamatan Sukadana, Kayong Utara. Ubi jalar kaya akan vitamin, mineral, serat, dan karbohidrat kompleks. Tujuan kegiatan memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sumber daya ubi jalar sebagai camilan sehat untuk mencegah stunting. Metode Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terintegrasi dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Politeknik ‘Aisyiyah Pontianak bekerjasama dengan BKKBN. Pelaksanaan kegiatan di Desa Sungai Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Target capaian pada kegiatan ini adalah menghasilkan inovasi berupa produk camilan berbahan dasar ubi jalar yang memiliki manfaat bagi masyarakat, memiliki nilai ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta membantu mencegah stunting. Kegiatan edukasi inovasi camilan sehat bergizi berbahan dasar hasil bumi Desa Pampang Harapan berjalan lancar. Peserta kegiatan terdiri dari ibu bayi balita dan kader posyandu. Ubi jalar berhasil dikembangkan menjadi lempok/dodol yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis, serta sebagai inovasi pemberian makanan tambahan dengan camilan bergizi bagi anak.