Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MONITORING AKTIVITAS BUNKER OLEH KEAGENAN PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBK CABANG JEPARA DI ANCHORAGE AREA TANJUNG JATI B Ririn Dwi Astuti Kartika Sari; Ilhami Restu Utami
MUARA Vol 4, No 1 (2021): MUARA
Publisher : Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62826/muara.v4i1.39

Abstract

Monitoring dalam aktivitas bunker sangat diperlukan, tetapi masih ada masalah antara lain: penundaan kegiatan bunker, selisih draft survey dikarenakan human eror, diperlukan pengawasan kegiatan bunker. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui bagaimana monitoring aktivitas bunker kapal yang diageni PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang Jepara. 2) untuk mengetahui pelayanan yang dilaksanakan agen dalam aktivitas bunker. 3) untuk mengetahui adakah hambatan yang timbul dalam aktivitas bunker kapal.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang Jepara dari bulan Februari 2020 sampai dengan bulan April 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan informan yang dijadikan penelitian adalah Shipping Superintendent dan Staf Operasional Agency PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang Jepara. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian ini adalah: 1) Monitoring aktivitas bunker kapal oleh agen meliputi pre bunker checklist (daftar periksa sebelum aktivitas bunker), during bunker checklist (daftar periksa selama aktivitas bunker), after bunker checklist (daftar periksa setelah aktivitas bunker). 2) Pelayanan agen dalam aktivitas bunker yaitu pelayanan pengurusan dokumen bunker kapal, pelayanan laporan kegiatan bunker (ship agency report). 3) Hambatan-hambatan yang terjadi adalah : a) Terjadi selisih draft survey supplier dengan draft survey kapal. b) Pengurusan dokumen yang masih dilaksankan secara manual c) Terbatasnya jumlah staf agency di PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang Jepara d) Kejadian alam (force majeure) menyebabkan kegiatan bunker ditunda. Akan tetapi pelaksanaan pelayanan bunker oleh keagenan dilaksankan sesuai dengan prosedur perusahaan dan tetap memberikan pelayanan semaksimal mungkin