Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani buah naga, menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan dalam usahatani buah naga serta faktor – faktor sosial ekonomi yang diduga mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga. Jumlah responden sebanyak 41 orang diambil menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan usahatani buah naga mendapatkan hasil panen yang baik mulai dari pengolahan lahan sampai dengan teknik penanaman serta pemeliharaan yang tepat dan menyesuaikan waktu. Rata-rata biaya total yang harus dikeluarkan petani yaitu sebesar Rp 633.448.746 per usahatani atau Rp 266.067.116/ha dengan rata-rata biaya eksplisit sebesar Rp 377.591.887 per usahatani atau Rp 154.363.900/ha dan rata-rata biaya implisit sebesar Rp 255.856.859 per usahatani atau Rp 111.703.216/ha. Rata-rata penerimaan usahatani buah naga tahun 2021 diperoleh sebesar Rp 871.498.537 per usahatani atau Rp 333.938.692/ha. Sedangkan rata-rata pendapatan usahatani buah naga tahun 2021 sebesar Rp 493.906.649 per usahatani atau Rp 179.574.792/ha. Hasil analisis dan identifikasi faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga menggunakan analisis regresi linear berganda yang diestimasi melalui logaritma natural model Cobb-Douglas diperoleh nilai koefisien determinasi menggunakan Adjusted R-square (R2) 0,382 dan F hitung 4,531. Variabel biaya pestisida merupakan satu-satunya faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga, sedangkan biaya tenaga kerja, pengalaman berusahatani buah naga, pendidikan, jumlah tanggungan, biaya pemupukan dan modal tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usahatani buah naga di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya.