Agus Sujarwo
Universitas Islam An Nur Lampung, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Pengembangan Life Skill Untuk Kemandirian Anak Di Panti Asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro Ari Saputra; Herlina Za; An An Andari; Agus Sujarwo; Nur Hidayah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 2 No. 2: Maret 2023
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang terhimpun dalam pokok masalah. Masalah pokok penelitian ini adalah Bagaimana model pengembangan kecakapan hidup untuk kemandirian anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Metro Budi Utomo? Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil latar belakang model pengembangan kecakapan hidup untuk kemandirian anak di Panti Asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah: penelitian lapangan. Sumber data yaitu: sumber data primer yaitu data yang bersumber dari pengurus Muhammadiyah Metro Budi Utomo beserta anak asuhnya, kemudian sumber data sekunder yaitu data yang penulis dapatkan dari buku, laporan, jurnal dan lain-lain. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, model pengembangan life skill untuk kemandirian anak dilakukan melalui: (1) Pendidikan agama, diwujudkan dengan pembelajaran pendidikan agama semi pondok pesantren di panti asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro. Pendidikan agama dibagi menjadi tiga kelas, yaitu: kelas wusthâ putra (SD/SMP; sederajat), kelas wusthâ putri (SD/SMP; sederajat), dan kelas 'ulyâ (SMA/SMK). ; setara). (2) Muhâdharah, atau sering disebut latihan pidato atau ceramah, dan bahasa Arab. (3) Katering, yang diwujudkan dengan memasak. (4) Perkebunan, diwujudkan dengan menanam tumbuhan. (5) Kesenian, diwujudkan melalui kerajinan tangan. (6) Pencak silat, diwujudkan melalui Tapak Suci. (7) Peternakan, diwujudkan melalui beternak lele dan beternak ayam. Kesimpulan: Model pengembangan kecakapan hidup Panti Asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro berdasarkan teori menurut Dr. Anwar meliputi empat hal: (1) kecakapan personal, bentuk kegiatannya adalah pengembangan pendidikan agama dan bela diri. (2) keterampilan sosial, bentuk kegiatannya adalah Muhadharah, yaitu latihan berpidato, khutbah, ceramah dan bahasa Arab. (3) keterampilan vokasional, bentuk kegiatan bercocok tanam, memasak, beternak lele dan ayam serta kerajinan tangan. (4) kecakapan akademik, berupa kegiatan. Keterampilan yang dimiliki dalam bidang akademik yaitu di sekolah dan lembaga.
PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Iskandar Zulkarnain; Agus Kenedi; Mujiyatun; Agus Sujarwo
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 3: Mei 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran supervisi akademik kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan yang mendalam untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai praktik supervisi akademik dan dampaknya terhadap kinerja guru PAI. Subjek penelitian adalah kepala madrasah dan guru PAI yang dipilih secara purposive sampling di beberapa madrasah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala madrasah memainkan peran penting dalam supervisi akademik yang mencakup pembinaan profesionalisme guru, evaluasi dan monitoring pembelajaran, serta penyediaan sumber daya dan dukungan. Supervisi akademik yang efektif berdampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran, pengembangan kompetensi profesional guru, serta peningkatan motivasi dan kepuasan kerja guru PAI. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan supervisi, seperti keterbatasan waktu dan sumber daya, kurangnya kompetensi supervisi kepala madrasah, dan resistensi dari guru PAI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa supervisi akademik oleh kepala madrasah sangat vital dalam meningkatkan kinerja guru PAI. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi kepala madrasah dalam supervisi akademik dan mengatasi kendala yang ada. Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan agama Islam di madrasah dapat terus ditingkatkan.