Mailita
Prodi Sosial Ekonomi Perikanan FPK Universitas Lambung Mangkurat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN SUFI HEALING DALAM MENINGKATKAN IMAN DAN IMUN UNTUK MENGHADAPI PANDEMI BAGI PELAJAR DI KALIMANTAN SELATAN Maisarah Maisarah; Mailita Mailita
Jurnal Pengabdian Sumber Daya Manusia Vol. 1 No. 2 (2021): EDISI OKTOBER 2021
Publisher : Scholar Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.537 KB)

Abstract

Sufi healing merupakan model terapi spiritual penyembuhan fisik atau psikis yang didasarkan pada nilai-nilai tasawuf sebagai sarana penyembuhan atau pencegahan sebuah penyakit. Tidak hanya itu, model terapi spiritual ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan pasien. Hal ini sesuai dengan keadaan pandemi covid-19, kesehatan jiwa kita perlu mendapatkan perhatian. Masalah psikologis yang sering kita temui seperti kondisi cemas, depresi dan trauma psikologis lainnya. Terutama para remaja yang menghadapi situasi baru, tidak hanya merasa kecewa, namun kecemasan dan perasaan terisolasi yang membebani, terhadap perubahan hidup akibat wabah yang secara cepat merebak kemana-mana menjadi pemicu stress. Dengan latar belakang permasalahan tersebut maka diadakan seminar sosialisasi dengan tema Peran Sufi Healing Dalam Membentuk Iman Dan Imun Untuk Menghadapi Pandemi. Tujuan kegiatan ini memberikan pengetahuan seputar peran sufi healing dalam membentuk iman dan imun menghadapi pandemi kepada pelajar dan mahasiswa yang ada di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan berupa seminar sosialisasi secara daring (online). Metode kajian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui kuesioner kemudian data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada pelajar mengenai healing yang minim budget dengan metode sufi healing. Selain sebagai sarana penyembuhan dan pencegahan penyakit juga dapat meningkatkan imun dan iman, serta sebagai sarana pencegahan terhadap permasalahan yang datang akibat pandemi dengan peningkatan kualitas iman dengan metode terapi spiritual yang didasarkan pada nilai-nilai tasawwuf.
Internalisasi Pemahaman Fikih dalam Pengamalan Ibadah Siswa Kelas V di SD Islam Hidayatullah Martapura Siti Makiah; Mailita Mailita
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 8, No. 2 (April 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v8i2.3073

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang bahwa pemahaman fikih dalam pengamalan ibadah siswa di SD Islam Hidayatullah Martapura belum berjalan dengan optimal dikarenakan masih banyak siswa yang belum hafal bacaan – bacaan sholat secara baik dan benar, kemudian ada beberapa dari siswa yang masih malas dalam pelaksanaan ibadahnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana proses internalisasi yang guru lakukan kepada siswa. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah field research (penelitian lapangan) yang bersifat studi kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru mata pelajaran fikih dan siswa kelas 5 yang ada di SD Islam Hidayatullah Martapura. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah internalisasi pemahaman fikih dalam pengamalan ibadah siswa di SD Islam Hidayatullah Martapura beserta faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru fikih, siswa serta dokumentasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.  Hasilnya adalah internalisasi pemahaman fikih dalam pengamalan ibadah siswa di SD Islam Hidayatullah Martapura berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari proses internalisasi yang guru lakukan kepada siswa melalui transfor nilai, transaksi nilai dan transinternalisasi nilai. Hanya saja ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambar proses internalisasi tersebut yang diantaranya ialah faktor guru, siswa, fasilitas serta lingkungan keluarga.
Pengaruh Budaya, Agama dan Pendidikan Terhadap Tren Pernikahan Dini Masyarakat Kampung Nelayan Maisarah; Mailita; Fenny Rahmasari; Haidil Mahindra
Cendekia Vol. 16 No. 01 (2024): Cendekia March 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v16i01.631

Abstract

Early marriage is one of the highest social problems in Indonesia, and places Indonesia in the 10 countries in the world with the highest cases of child marriage. The aim of this research is to determine the influence of culture, religion and education on the trend of early marriage in fishing village communities in Bumi Makmur District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province. The methods used in this research are descriptive qualitative and quantitative (mixed methods). Data collection techniques used were observation, interviews, documentation and questionnaires. The results of this research, early marriages occurring in Bumi Makmur District are currently registered and there have been 15 early marriages recorded since 2018-2023, indeed not many have registered their marriages with the Office of Religious Affairs due to the minimum marriage age requirement based on the applicable law. , the age of the prospective groom and bride must be at least 19 years old at the time of the wedding. As for those who register their marriage at the Religious Affairs Office even though their age does not meet the requirements, provided that they have applied for a dispensation permit and based on the decision of the religious court. Based on the results of the variable significance test, it is known that there is a significant influence and relationship between the variables culture (X1) and education (X2) on the decision to marry underage or old enough. However, there is no significant relationship between religion and the decision to marry underage or old enough in the fishing village community of Bumi Makmur District. Furthermore, the effect shows an r_phi of 0.1239, indicating a moderate relationship between the decision to marry underage or old enough and education. Because χ^2=3.919>3.841. This means that based on the respondents' answers, there is a significant relationship between education and the decision to marry underage or old age.