p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Biosense
Hasyim As'ari
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Biosense

PENGARUH EKSTRAK BIJI Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Ega Bramaseta; Tristi Indah Dwi Kurnia; Hasyim As'ari
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.745 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.372

Abstract

This research was conducted in the laboratory of Biology University PGRI Banyuwangi to determine the effect of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) in inhibiting the growth of bacteria Escherichia coli and to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.). The method is using wells with 1% tetracycline positive control and negative control of sterile distilled water. Serial concentrations ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) is used by 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%, and in the MIC test using serial concentrations of 1%, 2.5%, 5%, 7.5% and 10%. Based on the test results, the largest inhibition zone is shown by a concentration of 50% with an average diameter of 0,954 cm zone of inhibition and inhibition zone indicated smallest concentration of 10% with an average diameter of 0,215 cm inhibition zone. ANOVA test result value (F.Hit> F.Table) with F.Hit amounted to 33,512 and F.Tabel significance value of 2.85 and 0.000 (P <0.05), as the value of P <0.05 then it can be concluded that there is a concentration of ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) on the growth of test bacteria. The results of Duncan test showed the ganitri seeds extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) at a concentration of 50% have significantly different inhibatory zone by treatment with 10%, 20%, 30%, 40%, positive control, and negative control. While MIC ganitri seed ethanol extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) Were still able to inhibit the growth of test bacteria at a concentration of 1% with an average diameter of 0.037 cm inhibition zone. The Minimum Inhibitory concentration (MIC) ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) shown by a concentration of 1%, where this concentration is still able to inhibit the growth of bacteria Escherichia coli. Keyword: Ganitri seed extract, Bacteria Escherichia coli, Serial concentration, Minimum Inhibitory concentration (MIC), Inhibition zone.
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN IJEN BANYUWANGI Tria Dewanti; N. Nurchayati; Hasyim As'ari
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.762 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.949

Abstract

Kawasan ijen merupakan daerah pegunungan yang memiliki luas wilayah sekitar 2.560 Ha, termasuk hutan wisata seluas 92 Ha dan memiliki ketinggian hingga mencapai 2.799 mdpl, Kawasan Ijen sendiri merupakan gunung api yang masih aktif, dengan karakteristik lingkungan yang masih alami dan cenderung lembab, sehingga memungkinkan berbagai tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat hidup baik di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi dan mengetahui hasil deskripsi spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi. Data hasil penelitian yang ditemukan untuk di identifikasi. Metode yang digunakan adalah belt transek dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis spesies yang termasuk dalam 6 famili, antara lain Pteris biaurita L.; Pteris vitata L.; Nephrolepis cordifolia (L.) Presl; Nephrolepis hirsutula (forst); Pyrrosia longifolia (Burm.F.) C.V. Morton; Pyrrosia piloselloides (L.) M. Price; Goniophlebium korthalsi (Medd) Bedd; Hypolepis punctata (Thunb) Mett ex Kuhn; Cyclosorus heterocarpus (Blume) Ching; Davalia denticulata (Burm.F.) Mett ex Khun.
KEANEKARAGAMAN LEPIDOPTERA DI SPTN WILAYAH 1 BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN Mohamat Angga Saifudin; Agus Sufajar; Hasyim As'ari; Fitri Nurmasari
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.663 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.965

Abstract

Kawasan SPTN Wilayah 1 Bekol adalah salah satu hutan lindung yang memiliki keanekaragaman Lepidoptera yang tinggi. Terbatasnya informasi mengenai keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Hal ini yang mendorong peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetauhi bagaimana tingkat keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode transek garis. Pengambilan sampel dibagi menjadi 4 stasiun setiap stasiun memiliki panjang garis transek 150 meter. Pengambilan sampel dilakukan pada padi hari jam 08.00-11.00 wib dan sore hari 14.00-16.00 wib. Penangkapan Lepidoptera dilakukan dengan berjalan sepanjang garis transet. Berdasarkan pengamatan 4 stasiun diperoleh Lepidoptera 3 famili, 21 genus, 34 spesies, yaitu famili pieridae (11 spesies), famili papilionidae (6 spesies), famili nymphalidae (17 spesies). Keanekaragaman Lepidoptera pada setiap stasiun memiliki nilai yang relative sama yaitu berkisar 2,929 – 3,180 yang menujukkan indeks keanekaragaman spesies Lepidoptera tergolong tinggi. Tingginya jenis dan keanekaragaman Lepidoptera dipengaruhi oleh vegetasi tanaman yang merupakan habitat dan sumber makan Lepidoptera, sehingga keanekaragam jenis vegetasi tumbuhan melimpah maka berdapak terhadap tingginya keanekaragaman Lepidoptera.