p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Biosense
N. Nurchayati
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Banyuwangi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN KAWASAN MANGROVE PULAU SANTEN BANYUWANGI Riatul Fila; N. Nurchayati; Fuad Ardiyansyah
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.797 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.373

Abstract

Plankton merupakan suatu organisme yang hidup dengan cara mengapung di permukaan air mengikuti gelombang. Plankton sendiri memiliki kekurangan dalam kemampuan untuk berenang, sehingga gerakannya mengikuti gelombang. Plankton diklompokkan menjadi dua yaitu phytoplanktons dan zooplanktons. Fitoplankton memiliki fungsi penting di perairan. Fungsi mereka tidak hanya sebagai produsen utama tetapi mereka juga sebagai kontrol kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keanekaragaman mangrove vegetasi fitoplankton yang ada di Pulau Santen Banyuwangi. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April hingga Agustus 2016. Sampel diambil dengan menggunakan metode pusposive sampling, dengan membagi area menjadi 3 stasiun. Stasiun 1 terletak di dekat penduduk sipil, stasiun 2 terletak di tengah perairan, dan stasiun 3 di dekat area hutan bakau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 Gen fitoplankton, Chlorella, Eulena, Amphora, Oscillatoria, dan Nitzschia. Chlorella termasuk dalam Chlorophyceace classis, Euglena di Euglenidae, Oscillatoria di Chyanophyceae, Amphora dan Nitzschia di Bacillariophyceae. Keragaman ini didominasi oleh keberadaan Chlorella yang menentukan dalam kekayaan indec 64000 ind / L. Genus Nitzschia dan Amphora ditemukan di setidaknya 160 ind / L. Keragaman fitoplankton sangat dipengaruhi oleh pengukuran lingkungan, seperti suhu air, Ph, salinitas, intensitas cahaya, dan DO. Kata kunci: Keanekaragaman, Fitoplankton, mangrove, Pulau Santen
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN IJEN BANYUWANGI Tria Dewanti; N. Nurchayati; Hasyim As'ari
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.762 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.949

Abstract

Kawasan ijen merupakan daerah pegunungan yang memiliki luas wilayah sekitar 2.560 Ha, termasuk hutan wisata seluas 92 Ha dan memiliki ketinggian hingga mencapai 2.799 mdpl, Kawasan Ijen sendiri merupakan gunung api yang masih aktif, dengan karakteristik lingkungan yang masih alami dan cenderung lembab, sehingga memungkinkan berbagai tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat hidup baik di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi dan mengetahui hasil deskripsi spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi. Data hasil penelitian yang ditemukan untuk di identifikasi. Metode yang digunakan adalah belt transek dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis spesies yang termasuk dalam 6 famili, antara lain Pteris biaurita L.; Pteris vitata L.; Nephrolepis cordifolia (L.) Presl; Nephrolepis hirsutula (forst); Pyrrosia longifolia (Burm.F.) C.V. Morton; Pyrrosia piloselloides (L.) M. Price; Goniophlebium korthalsi (Medd) Bedd; Hypolepis punctata (Thunb) Mett ex Kuhn; Cyclosorus heterocarpus (Blume) Ching; Davalia denticulata (Burm.F.) Mett ex Khun.
Pengaruh Senyawa Antihiperglikemia Ekstrak Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap Berat Badan dan Tingkat Konsumsi Pakan Mencit (Mus musculus) Jantan keadaan Diabetes Indah Maziyatul Khuria; Hasyim As’ari; Tristi Indah Dwi Kurnia; N. Nurchayati
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.338 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.960

Abstract

Biji ganitri merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa antioksidan seperti flavanoid, tanin, saponin, alkaloid, steroid, terpenoid, dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa antihiperglikemia esktrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap berat badan dan tingkat konsumsi pakan mencit (Mus musculus) jantan keadaan diabetes, dengan perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri pada perlakuan P1 (650mg/kgBB), P2 (1300mg/kgBB), P3 (2600mg/kgBB), pada kontrol positif (K+) glibenklamid (5mg/70kgBB) dan pada kontrol negatif (K-) aquades. Hasil uji berat badan pada pada hari ke-17 didapatkan peningkatan berat badan terbesar terdapat pada perlakuan P3 dengan rata-rata berat badan 24,8 gram, sedangkan berat badan terendah terdapat pada perlakuan P1 dengan rata-rata berat badan 22,6 gram. Pada pengobatan hari ke-25 peningkatan berat badan terbesar terdapat pada perlakuan P3 dengan rata-rata 26 gram sedangkan berat badan terendah terdapat pada perlakuan P1 dengan rata-rata 23,6 gram. Hasil pengukuran tingkat konsumsi pakan mencit dihari ke-17 dan hari ke-25 masa pengobatan menunjukkan tingkat konsumsi pakan yang relatif sama pada lama pengobatan 7 hari yaitu dengan rata-rata 18 gram/kelompok dan 24 gram/kelompok, sedangkan pada perlakuan P3 pada lama pengobatan selama 7 hari yaitu dengan rata-rata 19 gram/kelompok mencit. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05), Karena nilai P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senyawa antihiperglikemia ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap berat badan dan tingkat konsumsi pakan mencit (Mus musculus) jantan keadaan diabetes. Hasil uji Duncan menunjukkan ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) pada perlakuan P3 mempunyai pengaruh pengobatan yang paling efesien sedangkan pada perlakuan P1 memiliki hasil pengobatan yang paling rendah.
STUDI ETNOBOTANI DAN UPAYA KONSERVASI TANAMAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGOBATAN TRADISIONAL PERAWATAN WANITA DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI Norma Nur Azizah; Fuad Ardiyansyah; N. Nurchayati
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.67 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.962

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanaman-tanaman obat yang digunakan Sebagai Pengobatan Tradisional Perawatan Wanita di Suku Using Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah responden yaitu 390 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik survei lapangan dan wawancara dari narasumber yang berprofesi sebagai pembuat jamu, dukun bayi dan masyarakat suku Using. Data yang diambil meliputi data keanekaragaman tanaman obat. Bagian tanaman obat, sumber perolehan tanaman obat dan data tingkat pengetahuan masyarakat suku Using terhadap penggunaan tanaman obat sebagai perawatan wanita.Hasil penelitian yang didapat dari responden masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi terdapat 25 spesies tanaman obat dari 10 famili yang digunakan sebagai pengobatan tradisional perawatan wanita. Famili Zingiberaceae merupakan famili yang paling banyak digunakan. Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pengobatan perawatan wanita yaitu daun, rimpang, umbi, biji dan bunga. Masyarakat suku Using memperoleh tanaman obat dari kebun.
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT (POACEAE) DI SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN Fajar Tri Anggara; Fuad Ardiyansyah; Agus Sufajari; N. Nurchayati
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.196 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.966

Abstract

Rumput merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh dan hidup hampir di seluruh daerah terbuka atau terlindung baik di daerah tropis maupun sub tropis. Pada savana Bekol Keberadaan rumput saat ini tervinsasi oleh A. nilotica. Lokasi penelitian dilakukan di savana Bekol Taman Nasional Baluran. Waktu penelitian pada tanggal 12 Maret-16 Maret 2020. Metode untuk pencuplikan data struktur vegetasi Poaceae menggunakan metode purposive sampling dengan membagi wilayah menjadi tiga stasiun. hasil penelitian. Pada penelitian yang dilakukan di savana Bekol Taman Nasional Baluran didapatkan hasil 7 spesies Poaceae yaitu: Brachiaria reptans, Sclerachne punctata, Paspalum conjugatum, Polytrias amoura, Dichanthium caricosum, Themeda arguens, Rottboellia exaltata. Kemudian terdiri dari 7 genus yaitu: Brachiara, Paspalum, Polytrias, Dichanthium Willem, Themeda Forssk, Rottboellia. Pada ketiga stasiun penelitian di savana Bekol memiliki keanekaragaman yang sama yaitu sama-sama sedang Poaceae nya. Dengan rata-rata keseluruhan sebesar 1,68. Sclerachne punctata menduduki urutan teratas dengan INP diatas 80%. Ini berarti Sclerachne punctata mempunyai tingkat pengguasaan tertinggi. Jenis spesies yang mempunyai nilai indeks penting (INP) tertinggi dapat digunakan untuk menentukan penamaan bentuk struktur komunitas. Dengan demikian struktur komunitas savana Bekol Taman Nasional Baluran dapat diberi nama dengan vegetasi Sclerachne punctata. Karena spesies Sclerachne punctata paling mendominasi dari seluruh stasiun penelitian.
Keragaman Bulu Babi (Echinoidea) di Perairan Pantai Pulau Merah Pesanggaran Banyuwangi Aimatuzzahro Aimatuzzahro; Agus Sufajar; N. Nurchayati
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.133 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.1159

Abstract

Echinoidea has found in many marine defferences. This invertebrates were usually live in individualisia or in groups. They are live in rough substrate like rock and coastal but there are small group of echinoidea has live in sandy and muddy subtrate. The purpose of this research was to obtain the diversity ofechinoideain pulau merah shore Banyuwangi this research has been done in july 2016. This research used transek quadrat methode, divide 3 station. Station 1 lie down in side bouder of cea water, station 2 lie down in the middle of sea water and station 3 lie down prorude from sea water. In each station divide in 3 transeks and every transecs there were 3 plot. The result of this research showed there were 4 luind of echinoidea, Trineustes gratilla, Echinometra mathaei, Diadema sitosum, Sea urchin. the most many quantities of echinoidea species that found al most in all of the station was Echinometra mathaei the most hig herst diversity indees was Trineustes gratilla in station 2 (H’=1) in station 3(H’=1). In station 3 (H’=1). The most highast dominancy andecs was Echinometra mathaei in station 2 (D=0,664)