Fahririn Fahririn
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Story Telling Pada Anak Terdampak Gempa Cianjur Di Kp. Seuseupan Kec. Cugenang, Cianjur Kania Ratnasari; Annisa Retno Utami; Fahririn Fahririn
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v6i2.2616

Abstract

Pada 21 November 2022, Indonesia dilanda gempa bumi tepatnya di daerah Cianjur, Jawa Barat. Salah satu lokasi yang terdampak dari adanya gempa tersebut yaitu Kampung Seuseupan RT 05, RW 01, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang. Pada kampung tersebut terdiri dari 130 KK (kartu keluarga) dan 90 orang anak-anak yang terdampak akibat adanya gempa tersebut. Hal tersebut membuat khususnya anak-anak merasa trauma dan takut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak mengembalikan rasa trauma dan takut adalah dengan cara mendongeng (story telling). Story telling yang dilakukan dengan membuat suasana rileks kepada anak-anak, serta melakukan interaksi dan bermain games untuk membuat suasana rileks tersebut. PKM ini bertujuan untuk mengembalikan sedikit demi sedikit rasa trauma dan takut pasca gempa, membantu anak-anak lainnya lebih dekat dan saling kenal untuk menumbuhkan kembali rasa aman dan rasa kebersamaan serta membuat mereka tertawa senang dan sejenak melupakan ketakutan akan bencana yang mereka alami dan terhibur dengan dongeng yang dibawakan. Pengabdian masyarakat ini menfokuskan dengan memberikan materi trauma healing berupa story telling dan games. Kemudian pendistribusian perlengkapan sekolah lengkap, terpal dan makan siang serta pendampingan berupa trauma healing dengan pendekatan story telling dan games kepada anak-anak korban gempa selain itu kegiatan ini juga memberikan pendampingan kepada anak-anak korban gempa untuk dapat mengurangi rasa takut dan trauma yang dialami oleh anak-anak dan mereka kembali semangat melakukan aktivitasnya terutama belajar dan sekolah.